Kepala Masjid Istiqlal Sebut Syariat Islam Selaras dengan Pancasila
Metropolitan

Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta, KH Bukhori Sail At-Tahiri berharap, umat Islam di Indonesia tidak mudah digiring dengan narasi bahwa Pancasila bukan bagian dari syariat Islam.
Menurutnya justru bahwa esensi dari syariat Islam, terutama ibadah puasa, selaras dengan prinsip-prinsip yang ada di Pancasila. Salah satu kesamaannya adalah tertera di sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Dalam kaitannya dengan sila pertama Pancasila, orang yang berpuasa melakukannya karena beriman kepada Allah SWT. Hubungan antara puasa Ramadan dan ibadah lainnya dengan Pancasila sangat erat karena tujuan akhir dari ibadah adalah membentuk pribadi yang saleh," kata Bukhori, Rabu (5/3/2025).
Baca Juga: 10 Amalan Sunah Ramadan dalam Kitab Syekh Nawawi Al-Bantani
Bukhori mengatakan, pribadi yang saleh tidak hanya ditunjukkan melalui penampilan dan pola ibadahnya saja. Tapi juga berdampak baik bagi orang sekitar.
Upaya untuk memberikan dampak baik kepada orang lain dapat dipelajari selama bulan puasa.
Pasalnya, masyarakat diajarkan menahan diri, saling memberi, dan meningkatkan kepedulian antara sesama.
Baca Juga: Ridha Allah di Bulan Ramadan dan Cara Memperolehnya Menurut Prof Quraish Shihab
Hal tersebut juga selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
"Hal ini berkaitan dengan sila kedua Pancasila (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) serta sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia)," katanya.
Lebih lanjut, Bukhori menyebut bahwa esensi dari nilai syariat Islam lah yang melahirkan Pancasila.
Sehingga keduanya bisa saling menguatkan dan menjadi jati diri bangsa hingga saat ini.
"Karena itu, pada bulan puasa adalah kondisi yang sangat mendukung bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa dan yang lainnya, sekaligus melaksanakan pengamalan butir-butir Pancasila," pungkas Bukhori.