Ketua MUI Cholil Nafis Kritik Video 'Umroh ke Borobudur'

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis mengkritik video viral 'Umroh ke Borobudur' yang beredar di media sosial.

Video viral tentang "Umrah ke Borobudur" adalah video promosi pariwisata yang dibuat menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) dan menampilkan narasi yang membandingkan kunjungan ke Candi Borobudur dengan ibadah umrah.

Kemunculan video ini menjadi peringatan agar konten promosi wisata budaya harus dibuat dengan etika dan tidak menyentuh hal-hal sakral dari agama lain agar tidak memicu konflik sosial.

Baca Juga: Ahli: Negara tidak Boleh Melibatkan Diri dalam Pengelolaan Zakat Umat Islam

Umrah dengan Biaya Murah

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis. [Instagram] Video ini menampilkan remaja perempuan dengan latar Candi Borobudur, yang menyampaikan kalimat-kalimat yang dianggap menyindir ibadah umrah dan haji umat Islam, seperti menyebut biaya umrah yang mahal dan antre panjang, lalu mengajak "umrah" ke candi-candi termasuk Borobudur dengan biaya murah

Lewat cuitan di akun X miliknya, Cholil Nafis menyampaikan konten yang dibuat sebaiknya tidak menyinggung agama lain.

Baca Juga: Menko Polhukam: Ketiga Terduga Teroris Tidak Ada Kaitannya Dengan MUI

"Ini ko’ istilahnya umroh ya, yangg disuruh ngomong anak-anak. Mau wisata ke Borobudur atau ke sungai silahkan suka-suka," tulisnya seperti dilihat FT News, Sabtu 7 Juni 2025.

Cholil Nafis menjelaskan semua orang bebas menjalankan ajaran agamanya masing-masing tapi jangan sampai menyenggol agama lain.

Jangan Nyenggol Agama Lain

Cholil Nafis kritik video umroh ke Borobudur. [Instagram]

"Tapi juga jangan nyenggol agama lain yang puluhan juta umrah maupun yang antri haji ya suka-suka aja. Toh kita menganut bebas menjalankan ajaran agama masing-masing. Dasarnya Pancasila," sambungnya.

Postingannya ini seketika mendapatkan tanggapan dari warganet yang membanjiri kolom komentarnya.

"Ini AI yai. Emang sengaja dibuat untuk provokasi dan pecah belah. Jadi mohon atensinya sekaligus laporkan ke pihak yang berwajib @CCICPolri," tulis warganet.

"Ini kebablasan Kyai...emang sukanya pada ngadu domba," kesal warganet.

"Katanya ini video AI tapi tetap harus ada yang bertanggung jawab," balas warganet lainnya.