Klarifikasi Kementan Soal Heboh Mark-up Bantuan Bencana Sumatera, Hanya Bahas Beras?
Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi sorotan di media sosial akibat daftar harga bantuan bencana untuk wilayah Sumatera yang dinilai tak sesuai. Daftar tersebut viral karena dianggap warganet memiliki sejumlah harga yang diduga di-mark up.
Nilai bantuan bencana Sumatera dalam foto yang beredar mencapai lebih dari Rp73 miliar. Namun bukan banyaknya bantuan, banyak pengguna internet heran melihat rincian harga yang dinilai tidak wajar atau jauh dari harga di pasaran.
Belakangan, Kementan melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada publik. Meskipun Kementan tak merinci setiap harga yang diduga di-mark-up, hanya mengoreksi harga beras Rp60 ribu per kilogram yang memang menjadi sorotan.
Baca Juga: Bencana Sumatera Jadi Perhatian Media-Media Besar Luar Negeri: Deforestasi Jadi Biang Kerok
Klarifikasi Kementan
Kementan dalam klarifikasi yang disebarkan melalui web dan media sosial resminya menyampaikan apresiasi kepada warganet yang turut mengawasi dan memberikan masukan terkait transparansi data.
Baca Juga: KDM Pulang ke Jabar: Mohon Maaf Sudah Merepotkan Warga Sumatera Barat, Utara dan Aceh
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Moch Arief Cahyono menyampaikan permintaan maaf atas data yang menjadi perbincangan publik ini. Bagi Kementan pengawasan publik sangat membantu memastikan akuntabilitas setiap bantuan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganet yang ikut mengawasi, dan kami sampaikan saat ini bantuan beras pemerintah sudah mencapai 1.200 ton senilai Rp16 milyar rupiah,” ujarnya, Senin (8/12).
Arief menjelaskan bahwa foto data awal bantuan yang beredar senilai Rp1,3 milyar tidak mencantumkan satuan volume secara lengkap. Volume 21.874 yang tertulis adalah jumlah paket beras, dengan masing-masing paket berisi 5 kilogram, bukan per kilogram. Ia menegaskan bahwa hal ini telah diperbaiki untuk menghindari kesalahpahaman informasi.
Kementan Klaim Bantuan Berasal dari Mitra
Daftar dantuan Kementan untuk Bencana Sumatera [Instagram]Selain itu, Arief menegaskan bahwa Kementan juga tidak membeli barang-barang bantuan tersebut menggunakan anggaran, melainkan menerima langsung bantuan dalam bentuk barang dari mitra dan pihak yang ingin berkontribusi. Kementan kemudian menyalurkan bantuan tersebut ke wilayah terdampak.