Kombinasi Stres dan Alkohol Menyebabkan Alzheimer

FTNews – Kesibukan pekerjaan seringkali membuat stres. Penelitian terbaru menunjukkan seorang yang mengonsumsi alkohol saat stres berisiko menyebabkan alzheimer.

Studi ini terbit dalam jurnal Neurobiology of Stress oleh Penn State Neuroscience Institute di University Park. Mereka melakukan percobaan kepada hewan dalam laboratorium.

“Konsumsi alkohol dan stres akan memiliki efek sinergis terhadap risiko penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif secara umum,” ucap Nikki Crowley, Direktur Penn State Neuroscience Institute di University Park sekaligus asisten profesor biologi, dikutip News Week.

Penelitian mengungkapkan, stres tinggi pada seseorang dan dikombinasikan dengan konsumsi alkohol dapat menyebabkan alzheimer. Meski demikian, hal ini tergantung tingkat keparahan stres itu sendiri.

Adapun alzheimer adalah gangguan otak yang ditandai dengan perubahan pada otak yang mengakibatkan penumpukan protein tertentu. Namun, faktor genetik dan lingkungan juga berpengaruh menyebabkan alzheimer. Faktor lingkungan ini salah satunya konsumsi alkohol.

Menyebabkan Alzheimer
Foto: News Week

Secara umum, alkohol dapat mengubah sinyal glutamat, yang berperan penting dalam membentuk pembelajaran dan ingatan manusia. Namun, perlu penelitian lebih lanjut bahwa alkohol menyebabkan alzheimer.

“Meskipun masih banyak yang harus dilakukan, saya pikir bidang ini kemungkinan besar akan membahas alkohol, stres, dan faktor risiko lain yang mempengaruhi sinyal glutamat otak dan peradangan—sesuatu yang oleh para peneliti disebut ‘peradangan’—di wilayah otak utama yang terkait dengan peradangan. kognisi dan memori, “kata Crowley.

Data Kementerian Kesehatan mencatat prevalensi alzheimer di Indonesia sekitar 27.9% dari total jumlah penduduk.

The National Institutes of Alcohol Abuse and Alcoholism at the National Institutes of Health tidak merekomendasikan konsumsi alkohol sama sekali. Adapun Crowley menyarankan cara mencegahnya dengan mengatur pola makan dan memperbanyak latihan fisik.

BACA JUGA:   Gen Z Harus Tahu Efek Negatif Vape, Ini Kata Pakar

“Dan tentu saja, mengurangi stres. Hal ini dapat mencakup peningkatan jumlah waktu yang Anda habiskan untuk bersosialisasi dan berada di lingkungan yang menstimulasi mental,” tutupnya.

Artikel Terkait