Komisi IV: PMK Pada Hewan Ternak Sudah Menyebar ke 15 Provinsi

Forumterkininews.id, Jakarta - Komisi IV DPR RI melaksanakan Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian (Mentan), membahas penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Geudng DPR, Jakarta Kamis (23/5).

Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi IV DPR Sudin mengatakan, akhir April lalu masyarakat dikejutkan dengan terdeteksinya penyakit mulut dan kuku pada sapi di wilayah Jawa Timur. Kemudian penyakit ini sudah menyebar ke 15 Provinsi pada pertengahan Mei.

Ke-15 Provinsi tersebut yakni  Aceh, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah.  Selanjutnya Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara.

Baca Juga: INDEF: Penerapan MLFF Harus Disosialisasikan Secara Masif

"Sangat disesalkan karena puluhan tahun kita memperjuangkan menghilangkan penyakit ini. Tahun 1990 negara kita sudah dinyatakan bebas PMK," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (23/5).

Namun, lebih lanjutnya dengan waktu singkat hal itu menjadi sia sia karena gagal mencegah penyakit PMK. Dampak dari penyakit ini menurutnya bisa menurunkan kesehjateraan pertenak yang pada akhirnya akan memukul perekonomian rakyat kecil.

Komisi IV DPR meminta penjelasan dari Menteri Pertanian langkah langkah kongkrit dalam mencegah dan perluasan penyakit tersebut.

Baca Juga: BNPT Cari Kelompok Pemberi Bantuan Bom Astana Anyar

"Sekaligus membentuk pertenak dalam menanggulangi PMK secara khusus komisi IV ingin mempertanyakan apakah sudah ada informasi penyebab penyakit tersebut masuk dan kembali di Indonesia," terang Sudin.

Ia mempertanyakan apakah kemungkinan tersebut melalui importasi ternak atau daging yang berasal dari negara yang belum bebas PMK antara lain seperti India.

Apa Langkah Kementan Menghadapi PMK

Sudin mempertanyakan, sejauh mana langkah yang sudah diambil Menteri Pertanian terkait penyakit Lumpiskin disies. Atau penyakit kulit berbenjol pada sapi yang sudah terdeteksi Febuari lalu.

"Terkait hal itu, solusi jangka pendek yang dilakukan yakni antisipasi permintaan pada ternak hidup. Terutama jelang hari raya idul adha," ujar Sudin

Dijelaskan Politisi PDIP ada beberapa hal yang menjadi perhatian seluruh pemangku kepentingan pembangunan pertanian. Khususnya dalam hal perubahan iklim global, seperti peningkatan suhu dan curah hujan yang tidak menentu.

"Sejauh mana dari pihak Mentan melakukan mitigasi perubahan iklim tersebut. Serta antisipasi dampaknya produksi pertanian di Indonesia," pungkasnya.