Kondisi Siti Faizah Usai Dicopot Dedi Mulyadi dari Kepsek SMAN 6 Depok
Jawa Barat

Siti Faizah telah dicopot oleh Dedi Mulyadi dari jabatan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok, Jawa Barat.
Siti Faizah dicopot setelah Dedi Mulyadi dilantik jadi Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030.
Meskipun tak lagi menjabat Kepsek SMAN 6 Depok, Siti Faizah masih aktif datang ke sekolah.
Baca Juga: Sempat Dijodohkan Netizen, Sherly Tjoanda Akui Dedi Mulyadi Sosok Friendly
Humas SMAN 6 Depok, Syahri Ramadhan, mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak terganggu meskipun Siti Faizah telah dicopot dari jabatan kepala sekolah sejak 20 Februari 2025.
“Kalau saya tidak salah pagi masih ada, tapi setelah itu saya belum lihat lagi, karena saya baru datang juga,” kata Syahri di SMAN 6 Depok.
Siti Faizah, kata Syahri Ramadhan, masih bertugas di SMAN 6 Depok karena cuma dicopot dari jabatan Kepsek gara-gara menggelar study tour.
Baca Juga: Profil Aura Cinta, Remaja yang Debat Sengit Gubernur Jabar Dedi Mulyadi hingga Figuran Sinetron
Padahal, Dedi Mulyadi sudah mengimbau bahwa sekolah dilarang untuk menggelar study tour karena akan memberatkan ekonomi orang tua murid.
Dedi Mulyadi Pecat Siti Faizah
Dedi Mulyadi memecat Siti Faizah dari jabatan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Depok, usai dilantik pada 20 Februari 2025.
"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi," tutur Dedi Mulyadi usai dilantik di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta.
Dedi Mulyadi menjelaskan, study tour yang digelar SMAN 6 Depok membebankan biaya Rp 3,5 juta hingga Rp 5,5 juta per siswa.
Dia berpendapat, study tour bisa dilakukan di Provinsi Jawa Barat atau Kota Depok. Jadi, tak perlu jauh-jauh ke luar Jawa Barat.
"Kalau kita mau fokus pada kalimat study tour, maka sebenarnya gampang, sampah di Depok menjadi masalah besar. Itu bisa menjadi rangkaian studi di mana anak-anak di jurusan biologi atau jurusan IPA bisa menggunakan metodologi bakteri pengurai sampah," terang Dedi Mulyadi di akun Instagramnya.
"Dan hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak," ungkap Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi, kunjungan siswa ke Yogyakarta, Bali, atau daerah yang jauh bukan termasuk study tour, melainkan piknik.
"Nggak usah deh study tour-nya, gunakan uangnya untuk kepentingan yang lain," tutur Dedi Mulyadi.