Konflik Iran-Israel, Airlangga: Kebijakan Strategis Tengah Disiapkan
FTNews - Konflik Iran-Israel akan memicu dampak ekonomi dunia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah menyiapkan sejumlah kebijakan strategis.
Airlangga mengatakan kebijakan strategis ini guna memastikan konflik tersebut tidak memberikan dampak signifikan pada Indonesia. Menurutnya, dampak domino dari konflik baru akan terlihat saat pembukaan pasar Selasa pagi (16/4).
"Tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga,†ujar Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (15/4).
Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat
Konflik Iran-Israel, kata Airlangga, dapat memicu peningkatan harga minyak dunia, akibat terganggunya pasokan serta emas karena bernilai sebagai aset safe haven.
Meningkatkan tensi geopolitik ini juga akan mengubah rantai pasok rantai gandum. Selain itu, konflik ini dapat mendisrupsi komponen alat-alat produksi yang dibawa dari Eropa dan meningkatkan biaya kargo.
Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaksanakan rapat dengan duta besar negara sahabat pada Senin lalu, (15/4).
Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN
Rapat itu membahas dampak konflik Iran-Israel di tingkat regional dan global. Lalu, pengendalian inflasi, sektor perbankan, serta rencana koordinasi bauran kebijakan fiskal dan moneter dengan otoritas terkait juga menjadi pembahasan.
"Kita harapkan para pelaku pasar untuk tetap tenang dan tidak mengambil langkah spekulatif,†kata Airlangga.
Airlangga menyatakan pemerintah akan terus mencermati perkembangan regional dan global untuk menjaga stabilitas keuangan.
Sebelumnya, konflik Iran-Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Lalu, Iran membalasnya dengan meluncurkan drone dan rudal balistik ke wilayah Israel pada Sabtu malam (13/4) waktu setempat.
