Konflik Zendhy Kusuma dan Bibi Kelinci Memanas, Pihak Restoran Siapkan Jalur Hukum
Lifestyle

Drama pertikaian antara restoran Bibi Kelinci Kopitiam dan pasangan suami-istri Zendhy Kusuma serta Evi Santi Rahayu belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Pasca insiden keributan di outlet Kemang yang viral, pihak restoran kini mengungkapkan adanya serangkaian gangguan baru yang mereka klaim terima.
Pemilik Bibi Kelinci Kopitiam, Nabilah O’Brien, membagikan detail kronologi gangguan melalui unggahan Instagram pribadinya. Ia menyebut sedikitnya ada tiga bentuk gangguan yang dialami setelah kejadian pada Jumat (19/9/2025) malam itu.
Gangguan pertama adalah kedatangan pihak Zendhy dan Evi ke outlet pada pagi hari setelah insiden. Mereka datang untuk melakukan pembayaran atas makanan yang dibawa pulang tanpa dibayar pada malam kejadian, namun ditolak oleh pihak Bibi Kelinci Kopitiam karena tidak ada permintaan maaf.
Baca Juga: Siapa Zendhy Kusuma? Gitaris Ternama Diduga Labrak Pegawai Restoran hingga Tak Bayar Makanan
Tidak lama setelah itu, seorang pria yang mengaku sebagai orang suruhan kembali mendatangi outlet. Ia meminta barcode pembayaran untuk melunasi tagihan yang tertunda.
Namun, kasir restoran menolak memberikan barcode karena telah mendapat instruksi langsung untuk tidak melayani pembayaran dalam bentuk tersebut.
Baca Juga: Tak Hanya di Restoran, Zendhy Kusuma Juga Pernah Ribut di Warteg soal Harga Nasi
Gangguan ke-3 dianggap paling serius, yakni munculnya pesanan makanan melalui layanan GoFood (Gojek) yang diduga fiktif. Menurut Nabilah, kasir outlet sempat menghubunginya setelah menerima pesanan yang mencurigakan.
Gangguan dialami Bibi Kelinci Kopitiam.
“Baru sampai Jakarta, kasir outlet telfon. Yang bersangkutan memesan Gojek makanan Bibi (Bibi Kelinci). Driver telfon berkali-kali ke yang bersangkutan namun tidak diangkat,” tulis Nabilah dalam unggahannya.
Rangkaian kejadian ini membuat Nabilah dan manajemen Bibi Kelinci merasa operasional restoran terganggu. Ia menilai persoalan sudah tidak lagi sebatas masalah komersial, melainkan menyangkut kenyamanan karyawan, pengunjung, serta orang-orang di sekitar.
“Hingga saat ini kami sedang berkoordinasi lebih lanjut dengan tim kuasa hukum kami guna menempuh langkah hukum. Menurut hemat kami kejadian ini sangat perlu untuk diproses secara hukum, bukan hanya karena nilai komersilnya, tetapi juga mengenai tindakan-tindakan yang mengganggu kenyamanan,” tegas Nabilah.
Zendhy Kusuma dan istri meninggalkan Bibi Kelinci Kopitiam. (Instagram)
Nabilah juga menegaskan pihaknya akan terus memberikan pembaruan kepada publik setelah berkonsultasi dengan tim kuasa hukum. Ia menekankan bahwa langkah hukum adalah upaya terakhir untuk melindungi restoran dan seluruh pihak terkait.
Sebelumnya, insiden awal yang memicu konflik terjadi saat Zendhy dan Evi memesan 11 menu makanan dan 3 minuman dengan total Rp530.150. Ketegangan pecah ketika Evi memasuki area dapur tanpa izin, memukul peralatan pendingin, hingga mengancam merusak fasilitas.
Situasi semakin panas setelah Zendhy ikut masuk ke dapur dan mengonfrontasi staf, yang akhirnya terekam video dan viral di media sosial.