Kota Jakarta Bakal Punya 4 Mal Baru Tahun ini, Sinyal Perekonomian Membaik?

Empat mal baru diperkirakan akan berdiri di Kota Jakarta pada tahun 2025 ini, meramaikan mal lain yang sudah lebih dulu ada.

Akan munculnya empat mal baru di Jakarta, diungkap oleh konsultan properti Knight Frank Indonesia belum lama ini.

Munculnya empat mal baru di Kota Jakarta akan menambah total pasokan ritel di Jakarta yang kini mencapai 4,3 juta meter persegi.

Baca Juga: Chuck Putranto Sebut Sempat Pancing Ferdy Sambo Ceritakan Tewasnya Brigadir J

Pasokan itu terhitung setelah Jakatrta kedatangan dua mal baru pada semester dua tahun 2024.

Salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta (YouTube)

Adapun empat mal yang diperkirakan akan hadir di Jakarta pada 2025 ini yakni Holland Village Mall di Cempaka Putih, Menara Jakarta di Kemayoran, Cornerstone serta The Sima yang berada di TB Simatupang.

Empat mal baru tersebut memiliki total luas sekitar 155.360 meter persegi.

Baca Juga: Hari ini Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Angin Disertai Petir

Knight Frank Indonesia juga melaporkan, rata-rata tingkat okupansi ruang ritel di Jakarta saat ini ada di kisaran 77,55 persen. Angka ini turun tipis dari periode yang sama pada 2023 lalu.

Sementara untuk rata-rata harga sewa meningkat sekitar 4,27 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Di Jakarta, sejumlah peritel telah menunjukkan kemajuan dalam renovasi mereka dan semakin optimis dalam menarik lebih banyak pengunjung.

Mal Pondok Indah, salah satu mal kelas atas di Kota Jakarta (YouTube)

Inovasi dengan menciptakan ruang-ruang baru yang bertema menarik menjadi daya tarik utama.

Tak hanya itu, kehadiran tenant baru dan keberagaman jenis penyewa juga sangat penting untuk memberikan pengalaman baru bagi para pengunjung.

Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia, menyatakan bahwa inovasi yang penuh semangat dan tak terhentikan harus diterapkan dalam penyesuaian ruang ritel saat ini, terutama untuk segmen ritel kelas menengah ke bawah, demi mencapai ketahanan yang diharapkan.

Di sisi lain, segmen ritel kelas menengah ke atas juga perlu mengadopsi nilai yang sama agar tetap dapat bersaing secara efektif.

"Akhirnya seluruh kelas ritel saat ini tidak hanya dapat mengandalkan model brick-and-mortar retail, namun multiply channel harus dilakukan untuk bertahan dengan memperluas pemasaran produknya," pungkas Wilson Kalip.