KPAI Desak Usut Tuntas Tewasnya Satu Keluarga di Apartemen Teluk Intan

FTNews – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara soal kasus satu keluarga yang tewas bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Inspeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3).

Komisioner KPAI Pengampu Kluster Kekerasan Fisik Psikis Anak, Diyah Puspitarini mendesak agar pihak kepolisian menuntaskan kasus tersebut.

“Dalam kasus ini KPAI sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak dan terutama mendesak Polres Jakarta Utara agar mengusut tuntas kasus tersebut. Jika dimungkinkan dilakukan penyelidikan secara komprehensif,” kata Diyah, kepada wartawan, pada Rabu (13/3).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam kasus ini anak yang menjadi korban dikhawatirkan dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk melancarkan aksi bunuh diri.

“Hal ini menjadi perhatian KPAI dengan serius, karena melibatkan dua orang anak. KPAI melihat kasus ini sebagai kekerasan orang tua terhadap anak. Bahkan KPAI juga khawatir ada paksaan orang tua kepada anak untuk ikut bersama dalam aksi bunuh diri ini,” ungkap Diyah.

Sementara itu Diyah juga mendorong agar dilakukan autopsi terhadap jasad anak korban tersebut untuk memastikan ada atau tidaknya kekerasan sebelum terjadinya peristiwa bunuh diri tersebut.

“Untuk kondisi anak, KPAI mendorong agar dilakukan autopsi agar ada kejelasan kondisi, apakah anak mengalami kekerasan sebelumnya atau tidak,” jelas Diyah.

Terlebih dalam hal ini satu keluarga tersebut memakai tali pengikat, sehingga anak tidak dapat memberontak dan tidak bisa melarikan diri.

Ilustrasi. (Foto:quora.com)

Tewas Sekeluarga

Sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas usai terjatuh dari rooftop di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Jalan Inspeksi Teluk Intan, Kelurahan Penjagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).

Mereka yang tewas masing-masing berinisial EA (50), AEL (52), JWA (13), dan JL (15).

BACA JUGA:   Potensi Hujan, Warga Jakarta yang Mau ke TPS Diimbau Sedia Payung

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan membenarkan adanya insiden satu keluarga tewas tersebut.

“Benar satu keluarga, 2 cowok 2 cewek,” kata Gidion, dalam keterangannya, pada Minggu (10/3).

Terpisah, Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan bahwa satu keluarga tersebut terindikasi bunuh diri.

“Betul indikasi bunuh diri, yang pasti motifnya bunuh diri. Penegasan saja satu keluarga,” ucap Agus.

Sementara itu, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka-luka pada bagian kepala, patah tulang di sekujur tubuh, tangan hingga kaki.

Kemudian Agus mengungkapkan indikasi bunuh diri juga dapat dilihat bahwa keempatnya dalam kondisi tangan terikat bersamaan saat ditemukan tewas.

Artikel Terkait

BPBD Ungkap Potensi dan Risiko Megathrust

FT News – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI...

Silaturahmi ke Rumah Nachrowi Ramli, Ridwan Kamil Disuguhi Tape Uli

FTNews - Pasangan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono disuguhi...

Tiru Anies Baswedan, Ini 4 Cara Ridwan Kamil Menarik Hati Warga Jakarta 

FTNews - Ketiga pasangan calon gubernur Jakarta hampir pasti...