Kronologi Hilangnya Lukisan Picasso Senilai Rp10 Miliar dalam Perjalanan Menuju Museum di Spanyol
 191020253.png)
Sebuah van yang membawa puluhan lukisan tiba di CajaGranada Cultural Center, sebuah gedung modern berbahan kaca dan batu di pinggiran kota Granada, Spanyol selatan. Peristiwa ini disebutkan terjadi pada pagi hari awal Oktober.
Karya seni tersebut dikumpulkan dari para kolektor pribadi di Madrid dan ditujukan untuk pameran bertajuk “Still Life: The Eternity of the Inanimate” (Keabadian dari yang Tak Bernyawa). Namun, ketika staf museum membuka peti-peti tersebut tiga hari kemudian, sebuah lukisan senilai lebih dari setengah juta dolar telah lenyap.
Lukisan Picasso Hilang
Dikutip ABC News, karya yang hilang, berjudul “Still Life with Guitar” (Benda Mati dengan Gitar), dibuat oleh Pablo Picasso pada tahun 1919. Lukisan itu berukuran kecil — hanya sekitar 5 inci kali kurang dari 4 inci — tetapi diasuransikan lebih dari USD650.000 (Rp10,76 miliar) dan kini menjadi pusat dari penyelidikan yang semakin meluas.
Lukisan tersebut dibuat menggunakan gouache dan pensil di atas kertas, menggambarkan gitar dan beberapa benda sehari-hari, termasuk botol dan selembar kertas yang terlipat, tersusun di atas meja dalam nuansa cokelat dan abu-abu lembut. Para ahli seni mengatakan bahwa karya ini mencerminkan peralihan gaya Picasso menuju bentuk yang lebih sederhana dan terstruktur setelah periode Kubisme awalnya.
Lukisan itu merupakan bagian dari pengiriman sebanyak 57 karya — satu karya oleh Picasso dan 56 karya lainnya oleh seniman berbeda — yang disimpan di Madrid sejak 25 September hingga 2 Oktober. Van yang membawanya ke Granada menempuh perjalanan darat sejauh sekitar 260 mil (418 km) atau jaraknya kurang lebih Jakarta-Semarang, perjalanan yang biasanya memakan waktu sekitar lima jam.
Menurut para penyelidik, van tersebut berangkat dari Madrid pada sore hari 2 Oktober tetapi melakukan pemberhentian tak terjadwal semalam di kota kecil Deifontes, hanya beberapa mil dari Granada. Dua sopir yang bertugas mengatakan kepada polisi bahwa mereka bergantian tidur di dalam atau di dekat van dan mengawasi kargo sepanjang malam, menurut sumber yang mengetahui langsung penyelidikan tersebut.
Fokus Penyelidikan
Athur Brand menatap lukisan Piccaso. (x @brand_arthur)
Pemberhentian di Deifontes kini menjadi fokus utama para penyidik. Detektif seni menyebut bahwa apa yang dilakukan pengantar karya seni tersebut sangat janggal.
“Ini gila,” kata Arthur Brand, salah satu detektif seni paling terkenal di Eropa. “Jika Anda memindahkan karya seni semahal ini, Anda tidak berhenti semalam setelah empat jam perjalanan. Anda harus segera mengantarkannya. Melakukan hal sebaliknya sangat mencurigakan.”
Brand, yang pernah tinggal di Granada, mengatakan bahwa polisi kemungkinan besar akan menanyai para sopir terlebih dahulu.
“Ketika aturan seperti itu dilanggar,” ujar Brand, “langkah pertama adalah menginterogasi mereka yang melanggarnya.”
Pada pagi hari tanggal 3 Oktober, van tersebut tiba di CajaGranada Center, tempat semua peti diturunkan dan dipindahkan ke ruangan aman yang diawasi oleh kamera video.
Karena banyak kotak yang tidak diberi nomor, staf menunda pemeriksaan penuh hingga Senin, 6 Oktober. Rekaman keamanan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perusakan selama akhir pekan.
Namun, ketika proses pembukaan dimulai pada hari Senin itu, staf menyadari bahwa lukisan Picasso hilang, dan CajaGranada Foundation, yang mengelola pusat kebudayaan tersebut, segera melaporkannya kepada Policía Nacional (Kepolisian Nasional Spanyol), menyatakan bahwa mereka bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan.