Lawan Perubahan Iklim, Rumput Laut Jadi Pilihan Jepang

FTNews - Jepang akan lawan perubahan iklim menggunakan rumput laut eelgrass dengan menanamnya di perairan dangkal tepi laut. Sekitar 100 sukarelawan berkumpul di tepi pantai yang ternama di Yokohama, Jepang untuk melaksanakan penanaman tersebut.

Melansir Reuters, ini merupakan salah satu proyek mereka untuk mengembalikan ekosistem naturalnya sepanjang tepi pantai di Yokohama. Sesuai dengan kepentingan nasional, yaitu melawan perubahan iklim di Jepang yang ingin mencapai netral dari karbon di tahun 2050.

Meski negaranya tidak terlalu besar, namun Jepang menjadi penghasil gas rumah kaca terbesar kelima di dunia. Dengan laut yang mengitari negaranya, sehingga mereka memilih untuk menggunakan vegetasi laut untuk menangkap karbon-karbon yang bertebaran. “Selama penelitian ini, kami memahami bahwa hal ini dapat menyerap dan menyimpan karbon yang menyebabkan perubahan iklim,” tutur Keita Furukawa, ilmuwan kelautan di Association for Shore Environment Creation.

Baca Juga: Taiwan Selidiki TikTok Atas Dugaan Operasi Ilegal

Untuk pertama kalinya, Inventarisasi Gas Rumah Kaca tahunan Jepang mencantumkan perhitungan karbon yang lamun dan padang rumput laut serap. Kemudian, hasil ini mereka berikan kepada United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Ilustrasi eelgrass di dasar laut. Foto: canva

Pada tahun fiskal 2022, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang memperkirakan penyerapan karbon biru mencapai 350.000 ton. Karbon biru merupakan karbon yang disimpan oleh ekosistem laut dan pesisir secara alami.

Baca Juga: Twitter Umumkan Hentikan Fitur "CoTweets"

Walaupun angka tersebut hanya 0,03 persen dari 1,135 miliar ton gas CO2, yang setara dengan gas rumah kaca, namun ini tetap menjadi sebuah pencapaian. Karena, usia hutannya yang semakin menua, sehingga menyerap karbon lebih sedikit.

Berdasarkan data yang Pemerintah Jepang sediakan, penyerapan gas rumah kaca dari hutan menurun hingga 17 persen dalam waktu lima tahun hingga 2022. Oleh karena itu, Jepang ingin menggunakan daratan dan perairannya untuk menangkap karbon dengan lebih. “Jika eelgrass dapat tumbuh di setiap perairan dangkal di laut yang dapat ditanami, saya pikir ini dapat menangkap sekitar 10 atau 20 persen dari emisi manusia,” jelas Furukawa.