LENGKAP! Begini Debat Panas Bahlil Lahadalia Versus Effendi Warga Tangsel soal Gas Elpiji 3 Kg Langka

Selasa, 04 Feb 2025

Momen Bahlil Lahadalia berdebat dengan seorang warga bernama Effendi soal kelangkaan gas Elpiji 3 Kg (Instagram)

Video Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia beradu argumen dengan seorang warga Tangerang bernama Effendi, viral di media sosial.


Momen itu terjadi saat Bahlil Lahadalian memantau distribusi gas di Pangkalan di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).


Effendi yang yang mengetahui kehadiran Bahlil Lahadalia di lokasi itu, seakan tidak bisa lagi menyembunyikan kegeramannya.


Ia lantas berhasil bertemu dengan Bahlil Lahadalia, berhadap-hadapan langsung di tengah riuhnya masyarakat.


Momen itu terekam kamera dan kini videonya telah tersebar di sejumlah akun media sosial.


Seperti apa perdebatan Bahlil dengan Effendi? Berikut ulasannya.


Dalam video, terlihat Effendi berbicara dengan Bahlil mengenai harga gas Elpiji 3 Kg. Ia mengaku tidak masalah dengan harga yang dipatok pengecer.

Effendi tak bisa menahan amarahnya saat Bahlil melakkan sidak di Tangerang (Instagram)

Sebab menurutnya, ketersediaan gas Elpiji 3 Kg lebih penting bagi masyarakat kecil sepertinya.


“Sampai konsumen berapa. Kami tidak membela siapa yang memang mengambil keuntungan. Kami butuh. Dapur kami harus ngebul, kami jualan, Jangan-jangan dimiskinin kami,” ujar Effendi sambil menahan amarahnya.


Lalu Bahlil mencoba menjelaskan kalau sebenarnya, niat ia dan pemerintah dalam mengatur distribusi gas Elpiji 3 Kg adalah baik.


“Niat saya itu baik. Karena subsidi kita, itulah pentingnya di sini. Tujuannya untuk masyarakat, bagi yang kita punya kelas ini, dipakai untuk oplosan. Apalagi harganya dinaikkan 25 ribu sampai 30 ribu,” ujar Bahlil coba menenangkan Effendi.


“Karena itu pemerintah berkewajiban untuk memastikan semua subsidi bisa tepat sasaran. Karena itu kita perlukan penataan,” sambungnya.


Bahlil juga menjelaskan pada Effendi mengenai rencana menjadikan pengecer sebagai sub-pangkalan, dengan tujuan agar harga tetap bisa dikontrol.


Menurut Bahlil, jika sistem tersebut berjalan, maka harga gas Elpiji 3 Kg sampai ke masyarakat tetap murah, berkisar antara Rp19 ribu hingga Rp20 ribu.

Seakan tak terima dengan penjelasan Bahlil, Effendi yang semula diam mendengarkan, kini gentian bersuara.


“Oke, saya pakai akal sehat, Pak ya, Saya pakai akal sehat, kalau memang ada yang nakal, menimbun atau mengurang isi gas, bapak punya senjata, bapak punya alat untuk bertindak, bukan rakyat yang dikorbankan,” kata Effendi.


Ia juga mempermasalahkan kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat memperlihatkan KTP ketika hendak membeli gas Elpiji 3 Kg.


Effendi mengaku keberatan dengan kebijakan itu, sebab menurutnya, KTP merupakan identitas diri yang sifatnya privasi.


Bahlil lalu berupaya menyudahi debatnya dengan Effendi. Ia kembali menekankan kalau tujuan pemerintah dalam mengatur distribusi gas Elpiji 3 Kg adalah baik.

Emosi Effendi memuncak mendengar penjelasan Bahlil (Instagram)

“Kita pingin Bapak dapat dengan harga yang baik, Semua kita layani. tidak ada kelangkaan, oke?” ujar Bahlil.


Mendengar pernyataan demikian dari Bahlil, emosi Effendi memuncak.


“Saya sekarang lagi masak, Pak. Saya tinggal demi gas, bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, Pak, logikanya berjalan dong, Pak, akal sehat kami berjalan, Pak,” tutur Effendi dengan emosi.


Bahlil berupaya menenangkan Effendi lalu menyudah perdebatan itu dan balik badan meninggalkan pria itu sambil tersenyum ke arah kamera awak media.

Topik Terkait: