Lokasi dan Sasaran Operasi Zebra 2025, Resmi Dimulai Hari Ini
Operasi Zebra 2025 resmi dimulai pada Senin 17 November 2025 hari ini dan akan berlangsung hingga 30 November 2025.
Operasi ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Dalam keterangannya, polisi menegaskan bahwa pengawasan difokuskan pada perilaku yang berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan. Adapun sasaran utama antara lain:
Baca Juga: Hari Pertama Operasi Patuh, Polri Tindak 20.047 Pelanggar, Mayoritas Pemotor
- Menggunakan ponsel saat berkendara
- Pengendara di bawah umur
- Tidak memakai helm atau sabuk pengaman
Baca Juga: Razia di Malam Hari, Brimob Polda Sumut Amankan 4 Sepeda Motor Pakai Knalpot Brong
- Pengaruh alkohol saat berkendara
- Kelengkapan STNK
- Pelat nomor tidak sesuai aturan
Lantas di mana saja lokasi Operasi Zebra 2025 akan berlangsung?
Petugas menggelar apel Operasi Zebra 2025. [Istimewa]
Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin memimpin apel pagi di Lapangan NTMC Polri, Senin pagi menyampaikan bahwa target dan sasaran Operasi Zebra 2025 sesuai dengan kondisi daerah masing-masing
"Operasi Zebra itu adalah operasi mandiri kewilayahan, jadi pelaksanaannya, target sasarannya itu sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing,” dalam keterangan resminya.
Kombes Aries Syahbudin mengatakan terdapat tiga parameter dilaksanakannya Operasi Zebra, di antaranya, menciptakan kondisi ideal manusia, kendaraan, jalan serta sarana prasarana pendukung pada saat pelaksanaan libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, di mana akan terjadi pergerakan masa yang akan berwisata.
Parameter kedua dari Operasi Zebra adalah penentuan target sasaran berdasarkan data pelanggaran dan kecelakaan.
Persiapan Operasi Zebra 2025. [Dok Polri]
Aries menekankan bahwa masing-masing wilayah sudah mengetahui kelompok usia yang paling banyak terlibat pelanggaran, anatomi kecelakaan dan daerah rawan. Data yang ada menjadi pedoman dalam menjalankan operasi.
“Yang kedua, target sasarannya kemarin sudah kita paparkan bagaimana, usia mana yang paling banyak melanggar dan terlibat kecelakaan, apa anatomi kecelakaannya, daerah mana yang paling banyak kecelakaan, sesuai dengan daerah masing-masing, kita hanya menyampaikan secara global dan itu menjadi pedoman,” jelasnya.
Parameter terakhir menyoroti dua fenomena yang menjadi perhatian Kakorlantas Polri, yaitu penertiban balap liar dan perlindungan terhadap pejalan kaki. Kombes Pol Aries meminta setiap direktorat terkait untuk menyusun petunjuk dan arahan teknis, termasuk langkah sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat.
“Yang ketiga, sesuatu yang menjadi atensi atau fenomena di tengah masyarakat ada dua hal yang menjadi atensi dari Bapak Kakorlantas, yang pertama adalah penertiban balap liar dan yang kedua adalah perlindungan terhadap pejalan kaki. Jadi dua hal ini silakan masing-masing direktorat berikan jukrah sesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing direktorat,” tambahnya.