Lonjakan Covid-19 di Jawa-Bali Jadi Perhatian Pemerintah

Kesehatan

Rabu, 09 Februari 2022 | 00:00 WIB
Lonjakan Covid-19 di Jawa-Bali Jadi Perhatian Pemerintah

Forumterkinews.id, Jakarta- Beberapa wilayah di Pulau Jawa-Bali saat ini terus dipantau mengingat Jawa-Bali menjadi klaster awal lonjakan kasus nasional paling tinggi. Gambaran terkini, data konfirmasi kasus Omicron menunjukkan sudah melebihi puncak gelombang kasus Delta di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Bali.

rb-1

Kendati begitu, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit belum menyamai puncak kasus Delta Juli-Agustus 2021 lalu. Pemerintah meyakini mampu memberikan layanan bagi pasien yang membutuhkan.

Per 6 Februari 2022, DKI Jakarta mengkonfirmasi 15.825 kasus baru, melebihi puncak kasus Dela yang mencapai 14.619 kasus. Namun demikian, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit karena Omicron berjumlah 9.364. Angka ini merupakan setengah dari 18.824 pasien yang dirawat di puncak kasus Delta 2021 lalu.

Baca Juga: Mahfud MD Minta Ormas Islam Kawal Pemilu 2024 Sesuai Jadwal

rb-3

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Nadia Tarmizi mengatakan, masyarakat diharapkan tidak menjadikan kasus konfirmasi sebagai patokan. Karena perawatan pasien di rumah sakit menjadi poin penting yang menjadi fokus saat ini.

Rumah Sakit untuk Pasien Berat dan Kritis

"Meski kasus di beberapa daerah lebih tinggi dari Delta, pelayanan pasien rumah sakit harus tetap kondusif. Rumah sakit hanya untuk pasien sedang, berat, dan kritis,” terangnya dalam keterangan rilis, Selasa (8/2).

Baca Juga: Pengidap Diabetes Kini Dapat Menggunakan Pankreas Buatan

Kebijakan kementerian kesehatan memprioritaskan pasien bergejala sedang, berat, dan kritis serta yang memiliki komorbid saja yang dirawat di rumah sakit akan mampu mengurangi beban pelayanan kesehatan hingga 70%.

Hingga Minggu (6/2) tercatat bahwa 356 pasien meninggal, 42% memiliki komorbid. Lalu 44% dari korban meninggal adalah lansia dan sebagian besar korban (69%) belum divaksinasi lengkap.

Selain itu, pasien tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan yang tidak perlu masuk rumah sakit. Pasien bisa dirawat dengan melakukan isolasi mandiri. Kemudian konsultasi dengan dokter melalui layanan telemedisin yang terintegrasi dengan Kemenkes.

Selain itu bagi pasien OTG dan gejala ringan yang tidak memiliki ruangan untuk isolasi mandiri bisa melakukan isolasi terpusat di tempat yang sudah disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet. Selanjutnya di Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput.

Tag Nasional Kesehatan Kemenkes RI dr Nadia Tarmizi Jubir Vaksinasi Covid-19 Omicron

Terkini