Mahasiswi Tiongkok Di-DO Setelah Skandal dengan Mantan Atlet Esports Zeus
Daerah

Seorang mahasiswi asal Tiongkok resmi dikeluarkan dari kampusnya usai hubungan pribadinya dengan mantan atlet esports Ukraina, Danylo “Zeus” Teslenko, menjadi konsumsi publik.
Skandal ini mencuat pada Desember 2024, saat Zeus, legenda gim Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), mengunjungi Shanghai dalam rangka turnamen eksibisi.
Lewat media sosial pribadinya, Zeus yang berusia 37 tahun dan telah menikah, secara terbuka membagikan detail hubungan intimnya dengan mahasiswi Tiongkok berusia 21 tahun, termasuk foto-foto pribadi mereka saat berada di hotel.
Unggahan itu segera viral dan identitas sang mahasiswi terungkap oleh warganet. Ia diidentifikasi sebagai mahasiswa dari Dalian Polytechnic University, bermarga Li.
Dikeluarkan dari Kampus karena "Perilaku Tidak Pantas"
Skandal gamer Zeus (thestandard.com.hk)
Dikutip dari thestandard.com.hk pada 8 Juli 2025, pihak Dalian Polytechnic University merilis pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Li telah dikeluarkan dari kampus karena “perilaku tidak pantas” yang dinilai melanggar etika serta mencoreng reputasi institusi.
Universitas menyatakan bahwa tindakan Li pada 16 Desember 2024 telah memberikan dampak negatif terhadap nama baik kampus dan bertentangan dengan aturan internal, termasuk larangan menjalin hubungan tidak semestinya dengan warga negara asing.
Meski demikian, pihak universitas memberi kesempatan kepada Li untuk mengajukan banding dalam waktu 60 hari.
Publik Pertanyakan Keadilan dan Privasi
Skandal gamer Zeus (thestandard.com.hk)
Keputusan kampus tersebut memicu gelombang kritik dan perdebatan di media sosial. Sebagian kalangan mendukung langkah tegas universitas, menganggap Li telah melanggar norma dan membawa malu bagi lembaga pendidikan.
Namun, tak sedikit pula yang menilai bahwa kehidupan pribadi seorang mahasiswa dewasa seharusnya tidak menjadi ranah campur tangan kampus, selama tidak melanggar hukum.
Pengacara Fu dari firma hukum Henan Zejin turut memberikan tanggapan. Ia mempertanyakan apakah pihak universitas memiliki kewenangan untuk menilai kehidupan pribadi mahasiswa jika tidak ada unsur pidana.
“Yang juga perlu dipertanyakan adalah mengapa hanya Li yang mendapat sanksi, sementara Zeus yang justru menyebarkan foto dan informasi pribadi ke publik tidak menghadapi konsekuensi hukum apa pun,” ujarnya.