Makna dan Sejarah ACAB 1312, Bergema di Medsos usai Affan Kurniawan Dilindas Rantis Brimob
Nasional

Baca Juga: Tangis Kompol Cosmas Kaju Gae Pecah Usai Dipecat Buntut Kasus Rantis Brimob Lindas Affan Kurniawan
Istilah 1312 merupakan kode numerik dari slogan bahasa Inggris "ACAB" yang berarti All Cops Are Bastards atau "Semua Polisi adalah Bajingan". Kode ini dibentuk dengan mengganti huruf menjadi angka sesuai urutan alfabet, yakni A=1, C=3, A=1, B=2.
Ilustrasi ACAB 1312. (X/ultras_antifaa)
Slogan ini digunakan sebagai bentuk kritik keras terhadap aparat penegak hukum, terutama ketika dianggap bertindak brutal, tidak adil, atau represif. Asal-usul frasa ini berawal di Inggris pada paruh pertama abad ke-20.
Kala itu, slogan ACAB populer di kalangan pekerja yang melakukan mogok sebagai simbol perlawanan terhadap otoritas. Seiring waktu, frasa ini menjadi bagian dari ekspresi perlawanan terhadap polisi yang dipandang sebagai alat negara yang menindas rakyat kecil.
Pada era 1970-an hingga 1980-an, slogan ini mendapatkan dukungan besar dari subkultur punk dan skinhead. Melalui musik, grafiti, hingga identitas komunitas bawah tanah, ACAB menyebar luas dan menjadi bagian dari simbol perlawanan budaya populer.
1312.
Dari sinilah istilah tersebut terus bertahan dan melekat dalam gerakan protes di berbagai negara. Dengan berkembangnya media sosial dan gerakan digital, kode 1312 semakin sering digunakan untuk menghindari sensor.
Simbol ini muncul dalam grafiti, tato, spanduk, bahkan tagar di internet. Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, 1312 menjadi ekspresi ketidakpuasan masyarakat terhadap praktik kekerasan atau ketidakadilan yang dilakukan aparat kepolisian.