Mana yang Didahulukan, Puasa Qadha Ramadan atau Puasa Syawal?

Umat Islam disunnahkan melaksanakan puasa Syawal setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025.

Namun manakah yang didahulukan, puasa qadha Ramadhan atau puasa Syawal?

Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta mengingatkan bahwa seorang muslim harus mendahulukan puasa qadha (pengganti) Ramadhan dari puasa Syawal.

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Puasa Sunah Syawal

Puasa Syawal merupakan sunah. Sementara puasa qadha Ramadhan yang terutama bagi perempuan yang berhalangan itu hukumnya adalah wajib.

"Sangat penting kita harus mendahulukan hal yang wajib," ujar Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib, Selasa (1/4/2025).

Karena itu, seorang muslim sebaiknya mengganti dulu puasa saat Ramadhan dan setelahnya berpuasa di bulan Syawal.

Baca Juga: Ibadah Setelah Ramadan Selesai, Apa Itu Puasa Syawal?

Ini berlaku bagi para perempuan yang berhalangan puasa saat Ramadhan karena haid atau mereka yang terpaksa tak bisa berpuasa dengan alasan medis tertentu.

Adib merujuk para ulama mengatakan, bahwa seorang muslim yang mengganti puasa Ramadhan di bulan Syawal mendapatkan dua pahala sekaligus.

Yakni dari puasa wajib yang diganti dan karena bertepatan dengan bulan Syawal, maka mendapat pahala puasa sunah.

"Dua sekaligus pahala mengganti puasa di bulan Ramadhan sebagai puasa wajib dan karena bertepatan juga dengan Syawal, maka kita juga dapat pahala sunah untuk puasa Syawal. Tapi niatnya tetap untuk mengganti puasa Ramadhan yang kita berhalangan itu," ujar Adib.

Lalu, setelah semua puasa Ramadhan diganti dan masih di bulan Syawal, maka bisa berpuasa sunah Syawal selama enam hari.

Ilustrasi Ramadan. [Dok. Istimewa]

Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalani ibadah puasa Ramadhan. Puasa ini bisa diamalkan sejak tanggal 2 Syawal atau setelah Idul Fitri.

Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadisnya bahwa orang yang berpuasa Ramadhan kemudian disambung dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka akan memperoleh pahala senilai puasa sepanjang tahun.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun". (HR Muslim).