Mengapa Umat Islam Baca Alquran Surat Yasin Malam Jumat? Berikut Penjelasan dan Dalilnya
Sosial Budaya

Sebagian umat Islam khususnya di Indonesia kerap membaca Alquran Surat Yasin ketika hari Kamis atau malam Jumat. Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Alquran yang terdiri dari 83 ayat.
Surat Yasin biasanya dibaca bersama-sama di majelis atau masjid-masjid. Ada yang menjadikannya sebagai rangkaian bacaan tahlil, sebagian lagi membacanya untuk mengawali pengajian, ada pula yang menjadikan bacaan Yasin sebagai acara inti yang biasa kita kenal demgam Yasinan. Selain dibaca berjamaah, Surat Yasin juga biasa dibaca secara individu di rumah atau di mana pun setiap malam Jumat.
Ada yang berpendapat membaca Surat Yasin di malam Jumat bertentangan dengan ajaran syari’at karena tidak ada dalilnya. Lalu benarkah demikian?
Baca Juga: 'Yasinan' Bukan Sekadar Tradisi: Ini Manfaat Dahsyatnya Menurut Hadis
Dalil tentang Baca Surat Tasin Malam Jumat
Membaca Alquran. (Pixabay @cahiwak)
Dikutip NU Online, paling umum diterangkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits adalah anjuran dan keutamaan membaca Surat Al-Kahfi, baik di hari atau malam Jumat. Keutamaan membaca Surat al-Kahfi berlandaskan dalil hadits yang cukup banyak, bahkan beberapa di antaranya mencapai derajat hadits shahih.
Jarang kita temukan dalam kitab fiqih atau hadits anjuran membaca selain Surat al-Kahfi pada saat malam Jumat, termasuk anjuran atau keutamaan Surat Yasin.
Namun demikian, hal tersebut tidak cukup untuk menjadi landasan untuk menyimpulkan bacaan selain Surat al-Kahfi tidak ada dalilnya. Syekh Abdur Raul al-Manawi menegaskan bahwa anggapan bahwa hanya Surat al-Kahfi yang dianjurkan saat malam dan hari Jumat merupakan kekeliruan.
Ditemukan anjuran membaca selain Surat al-Kahfi dalam beberapa hadits, meski kualitas sanadnya tidak sebaik anjuran membaca Surat al-Kahfi. Al-Manawi menyebut beberapa surat yang diterangkan keutamaannya dalam sebuah hadits, yaitu Surat al-Baqarah, Ali Imran, al-Shaffat, Yasin, dan surat-surat yang menyebutkan ihwal Ali Imran.
Keutamaan membaca Surat Yasin sendiri ditegaskan dalam sebuah hadits riwayat Abu Daud sebagai berikut:
من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله
“Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr)
Al-Manawi menegaskan bahwa hadits ini tergolong hadits yang sanadnya terputus.
Berikut ini bunyi statemen al-Manawi dalam kitabnya yang fenomenal, Faydl al-Qadir, komentar atas kitab al-Jami’ al-Shaghir:
واعلم أن المتبادر إلى أكثر الأذهان أنه ليس المطلوب قراءته ليلة الجمعة ويومها إلا الكهف وعليه العمل في الزوايا والمدارس وليس كذلك فقد وردت أحاديث في قراءة غيرها يومها وليلتها ، منها ما رواه التيمي في الترغيب من قرأ سورة البقرة وآل عمران في ليلة الجمعة كان له من الأجر كما بين البيداء أي الأرض السابعة وعروبا أي السماء السابعة وهو غريب ضعيف جدا …الى أن قال...وخبر أبي داود عن الحبر من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله وفيه انقطاع
“Ketahuilah bahwa yang terlintas di pikiran banyak orang, bahwa tidak ada bacaan yang dianjurkan di malam Jumat kecuali Surat al-Kahfi, membacanya sudah menjadi amaliah di beberapa surau dan madrasah. Anggapan demikian tidak benar. Sesungguhnya terdapat beberapa hadits tentang anjuran membaca surat selain al-Kahfi di malam dan hari Jumat. Di antaranya hadits riwayat al-Taimi dalam kitab al-Targhib, barangsiapa membaca surat al-Baqarah dan Ali Imran di malam Jumat, ia mendapat pahala sebesar sesuatu di antara bumi ketujuh dan langit ketujuh. Ini adalah hadits yang aneh dan sangat lemah. Dan hadits Imam Abu Daud dari al-Habr, barangsiapa membaca Surat Yasin di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya, di dalam hadits ini terdapat sanad yang terputus.” (Abdul Ra’uf al-Manawi, Faydl al-Qadir, juz 6, hal. 258).
Mengamalkan Baca Surat Yasin di Malam Jumat
Alquran. (Pixabay @shzern)
Meskipun kualitas sanad hadits tentang keutamaan bacaan Surat Yasin ini tergolong lemah, namun tetap dianjurkan dan dapat diamalkan isi kandungannya. Sebagaimana ditegaskan oleh ulama bahwa hadits-hadits lemah boleh diamalkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan keutamaan amal asalkan bukan tergolong hadits maudlu’ (palsu).
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan:
وقد تقرر أن الحديث الضعيف والمرسل والمنقطع والمعضل والموقوف يعمل بها في فضائل الأعمال إجماعا
“Dan merupakan ketetapan bahwa hadits dla’if, mursal, munqathi’, mu’dlal dan mauquf dapat dipakai untuk keutamaan amal menurut kesepakatan ulama.” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatâwâ al-Kubrâ al-Fiqhiyyah, Beirut, Dar al-Fikr, 1983 M, juz 2, hal. 53).