Mengenal Anindya Bakrie, Ketua Kadin Melalui Munaslub

FT News – Pengusaha Anindya Bakrie akhirnya diumumkan menjadi Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Hotel St Regis, Jakarta, Sabtu (14/9).

Anindya Bakrie terpilih dalam Munaslub yang dihadiri oleh 28 dari 34 Kadin provinsi dan 25 asosiasi untuk menggantikan Arsjad Rasjid yang sebelumnya adalah Ketua Umum Kadin.

Pria yang memiliki nama lengkap Anindya Novyan Bakri atau yang akrab disapa Anin ini adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Aburizal Bakrie dan Tatty Bakrie.

Beberapa usaha yang digeluti oleh pria kelahiran 10 November 1974 itu di bidang teknologi, media, telekomunikasi dan kendaraan listrik.

Munaslub KADIN di mana Anindya Bakrie terpilih menjadi Ketua Umum. (Foto: Ist)

Bersama Erick Thohir, ia juga merupakan pemilik klub sepakbola Inggris Oxford United. Anin juga menjabat sebagai Direktur Utama Bakrie Group yang mengendalikan sejumlah perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar gabungan sekitar 15 miliar US Dollar atau sekitar Rp230.72 triliun.

Sebelum menekuni dunia bisnis, Anindya Bakrie mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar Triguna dan lulus pada tahun 1986. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke sekolah Pangudi Luhur di Jakarta.

Anindya Bakrie melanjutkan pendidikannya di Phillips Academy di Andover, Massachusetts yang merupakan sekolah menengah atas di Amerika Serikat (AS).

Ketertarikannya di bidang keuangan dan teknologi membuatnya mengikuti jejak bisnis ayah dan kakeknya. Awalnya, ia hendak mengambil ekonomi sebagai jurusan utama di bangku perkuliahan. Ia mendapatkan gelar sarjana di bidang teknik industri dari Northwestern University, Illinois pada tahun 1996.

Anindya Bakrie kemudian mendapatkan gelar master dari program Global Management Immersion Experience (GMIX) di Stanford Graduate School of Business pada tahun 2001.

Melalui Bakrie Center Foundation, Anindya Bakrie berupaya menjembatani mahasiswa Indonesia untuk bisa mendapatkan pendidikan di Stanford Business School.

Anindya Bakrie memulai kariernya sebagai banker investasi di Salomon Brothers, Wall Street, AS pada tahun 1996. Setahun kemudian, sang ayah Aburizal Bakrie memintanya kembali ke Indonesia setelah terjadinya kerusuhan 1998.

Anindya kemudian menjabat sebagai Deputy to Chief Operating Officer dan Managing Director di PT Bakrie & Brothers Tbk, setelah mendapatkan gelar master dari Stanford University.

BACA JUGA:   Anindya Bakrie 'Mengudeta' Arsjad Rasjid dari Ketua Kadin, Begini Kronologinya

Pertama kalinya Anindya Bakrie memasuki bidang media adalah di perusahaan Cakrawala Andalas Televisi (ANTV). Pada tahun 2002, Anindya Bakrie mengirim proposal restrukturisasi kepada lebih dari 200 kreditor. Ia membujuk mereka untuk merestrukturisasi utang mereka menjadi ekuitas.

Kemudian, Anindya Bakrie membeli stasiun TV kedua yaitu Lativi Media Karya dari Mantan Menteri Ketenagakerjaan, Abdul Latief pada tahun 2007. Stasiun ini kemudian berganti nama menjadi tvOne dan direkonstruksi untuk fokus pada berita untuk penonton kalangan kelas menengah ke atas.

Pada tahun 2011, Anindya Bakrie bekerja sama dengan pengusaha yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir untuk mengambil kedua stasiun TV tersebut, ditambah dengan portal berita online Vivanews.

Di VIVA Group ini, Anindya Bakrie menjabat sebagai ketua dan Erick Thohir sebagai presiden direktur.

Pada tahun 2014, Bakrie Global Group yang dipimpin oleh Anindya Bakrie menginvestasikan Series C di Path, sebuah jaringan sosial pribadi dengan jumlah pengguna aktif dari Indonesia yang mencapai 4 juta orang. Namun, akhirnya jejaring sosial Path ditutup pada Oktober 2018.

Arsjad Rasjid, Ketua Umum KADIN Indonesia yang digantikan oleh Anindya Bakrie. (Foto: Ist)

Diketahui, pengangkatan Anindya Bakrie sebagai Ketua Kadin memicu banyak kontroversi. Pasalnya, pelaksanaan Munaslub Kadin yang memutuskan Anindya Bakrie sebagai ketua umum dianggap telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang sah.

Hal ini dibantah oleh Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin, Bambang Soesatyo mengatakan terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin adalah sah dan tidak menyalahi AD/ART organisasi.

Menurutnya, dalam AD/ART organisasi disebutkan, pemilihan Ketua Umum dalam Munaslub sudah bisa ditetapkan bila daerah memang membutuhkan ketua baru, tanpa harus ada pelanggaran yang dilakukan oleh ketua umum yang tengah menjabat.

Di sisi lain, 21 kadin daerah menolak digelarnya munaslub. Menurut mereka, munaslub ini adalah upaya untuk mendongkel kepemimpinan Arsjad Rasjid dari kursi Ketua Umum Kadin. 

 

Artikel Terkait