Hashim Djojohadikusumo: Akan Ada Uang Masuk ke APBN Mencapai Hampir Rp500 Triliun

Ekonomi Bisnis

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:09 WIB
Hashim Djojohadikusumo: Akan Ada Uang Masuk ke APBN Mencapai Hampir Rp500 Triliun
Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Hashim Djojohadikusumo. (Foto: Ist)

Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Hashim Djojohadikusumo mengatakan Indonesia akan segera mendapatkan uang yang nilainya fantastis. Angkanya bahkan bisa mencapai hampir Rp500 triliun.

rb-1

Menurutnya, ada dua sumber dana yang akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sekitar Rp490 triliun. Sumber dana pertama berasal dari pengusaha sawit nakal yang diperkirakan akan mencapai angka Rp300 triliun.

Sedangkan sumber dana kedua datang dari carbon credit yang diklaimnya bisa mendatangkan uang sekitar Rp190 triliun dari skema ini.

Baca Juga: Anggaran Kabinet Gemuk Prabowo, Ini Kata Sri Mulyani

rb-3

“Ada kabar baik, ada sumber dana yang luar biasa. Kemarin saya dengar sendiri, jaksa agung sudah siap bertindak. Ini pengusaha-pengusaha nakal dan mudah-mudahan tidak ada di Kadin. 300 lebih pengusaha nakal. 26 pengusaha tidak punya NPWP dan 15 tidak punya rekening bank di Indonesia,” jelas Hashim Djojohadikusumo dalam Dialog di Menara Kadin, Jakarta Selatan yang dilaksanakan pada Rabu (23/10).

Hashim Djojohadikusumo mengatakan akan ada dana besar luar biasa yang masuk ke Indonesia yang didapatkan dari dalam negeri sendiri. (Foto: Ist)

Terkait akan masuknya uang ini, diungkapkan Hashim bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah mengetahui laporan terkait potensi dana segar itu. Hashim mengatakan pengusaha nakal itu akan membayar sekitar Rp189 sampai Rp190 triliun. Sementara sisanya berpotensi untuk disetor ke negara pada tahun 2025.

Adik Prabowo Subianto ini mengaku mengetahui potensi tambahan uang sebanyak itu setelah ditunjuk menjadi utusan khusus Presiden untuk COP29 di Baku, Azerbaijan. Menurut kajian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ada 577 juta ton karbon yang bisa diserap oleh Indonesia dan ditawarkan ke dunia internasional.

Baca Juga: Wamen ATR/BPN Ungkap Dua Hal Penting Pasca UU Cipta Kerja

Kemudian, ada tambahan potensi carbon credit berdasarkan hitungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Jeff Bezos Academy. Sehingga, totalnya ada 600 juta ton karbon yang bisa membuat Indonesia mendapatkan uang.

“Dengan biaya nilai minimal 10 US Dollar per ton. Saya nanti di Baku akan umumkan, kita akan lelang. Kalau Saudi, Qatar, Abu Dhabi minat, semua negara penghasil emisi minat kita jual minimal 10 US Dollar. Saya sudah cek dengan Tommy Djiwandono, Wakil Menteri Keuangan, keponakan saya. Dia sudah konfirmasi di APBN itu belum dihitung (potensi penerimaan dari carbon credit),” papar Hashim Djojohadikusumo.

“600 juta ton (carbon credit) bisa kita tawarkan dalam beberapa bulan lagi. So, mungkin Q2-Q3 (2025) kita bisa dapat 6 miliar US Dollar. Berarti kita bisa dapat Rp190 triliun tambahan dana untuk masuk di APBN. Berarti kita dari pengusaha nakal Rp300 triliun dengan karbon bisa dapat Rp190 triliun. Itu sudah Rp400 triliun lebih dana baru,” tambah Hashim Djojohadikusumo.

Credit carbon menjadi salah satu sumber masuknya uang dengan jumlah yang besar ke Indonesia. (Foto: Ist)



Hashim juga membocorkan bahwa Prabowo Subianto selaku Presiden RI sudah menugaskan Wakil Menteri Keruangan III, Anggito Abimanyu untuk mengumpulkan dana Rp300 triliun sampai Rp600 triliun per tahun ke kas negara.

“Sebentar lagi akan dilakukan oleh Kementerian Keuangan, dari Pak Anggito Abimanyu, Wakil Menteri Keuangan. Akan dilakukan peningkatan dan langkah-langkah penerimaan negara. Kita akan ada program-program yang luar biasa,” tutur Hashim.

“Yang pakai internet, pemantauan internet, kita akan dapat dari kegiatan-kegiatan ya legal, semi-ilegal dan ilegal. Kita akan dapat ratusan triliun lagi. Kita sudah hitung bisa sampai Rp300 sampai Rp600 triliun setiap tahunnya,” tegas Hashim Djojohadikusumo.

Tag Hashim Djojohadikusumo Kadin Credit Carbon APBN

Terkini