Menteri Bahlil: Hilirisasi Adalah Kunci Kemajuan di Papua

Ekonomi Bisnis

Senin, 13 Mei 2024 | 00:00 WIB
Menteri Bahlil: Hilirisasi Adalah Kunci Kemajuan di Papua

FTNews - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa hilirisasi di Papua menjadi kunci dalam memajukan provinsi-provinsi tertimur Indonesia tersebut. Ia menjelaskan hal tersebut dalam pertemuannya dengan delapan perwakilan mahasiswa Indonesia asal Papua yang sedang berkuliah di Melbourne, Australia. 

rb-1

Dalam kunjungannya pada hari Minggu (12/05), ia mendengarkan aspirasi dan permasalahan yang terjadi di tanah Papua dari perwakilan mahasiswa tersebut. “Adik-adik harus semangat ya. Kakak Menteri paham kesulitan kalian. Kalian kuliah baik-baik. Latihan mental menjadi pengusaha. Fight! Bersaing dengan orang lain,” pesan Bahlil.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa Papua untuk menggali ilmu sedalam-dalamnya di Australia. Juga, ia menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki itikad yang sangat serius untuk membangun potensi-potensi yang ada di Papua.

Baca Juga: Cara Warga di Kampung Mangga Jalin Kerukunan Selama Ramadhan

rb-3

Pria berusia 47 tahun ini juga menjelaskan bahwa masa depan dari Papua akan berada di tangan mahasiswa-mahasiswa Papua. “Tidak terus mengandalkan otsus (otonomi khusus) kalau tidak bisa mengelola anggaran. Dana otsus ini hanya afirmatif kepada orang Papua, supaya bisa sejajar dengan saudara-saudaranya di wilayah lain,” jelas Bahlil.

Berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2001, dana otsus bertujuan untuk membiayai percepatan pembangunan di Papua. Terutama, pada bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, juga pemberdayaan ekonomi.

Hilirisasi Papua

Baca Juga: Pekerja Bangunan yang Tewas di GOR Mampang Tak Pernah Gunakan Alat Keselamatan Kerja

 PT Freeport Indonesia. Foto: PT Freeport Indonesia

Bahlil menjelaskan bahwasanya pemerintah mengembangkan hilirisasi di Papua. Salah satu rencananya adalah pembangunan smelter PT Freeport di Papua. “Dengan pemerintah nantinya menguasai 61 persen saham Freeport, pembangunan smelter di Papua semakin terbuka,” paparnya.

Tidak hanya itu, pemerintah ingin membangun berbagai infrastruktur lainnya untuk mendukung pembangunan Papua. Mulai dari pembangunan pabrik pupuk industri gula, dan etanol dari tebu.

Baru-baru ini, pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke, Papua Selatan. Pembentukan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024. Selain menandatangani Keppres, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Investasi sebagai Ketua Satgas.

Bahlil mengatakan bahwa percepatan hilirisasi ini merupakan upaya pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan bagi mahasiswa-mahasiswa Papua. Baik yang berada di dalam negeri, maupun dari luar negeri.

Ia memberi contoh beberapa daerah yang mengembangkan hilirisasi seperti Morowali, Halmahera, dan Sorong. Sehingga, daerah tersebut membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas.

"Sorong luar biasa maju. Kawasan ekonomi khusus untuk bersaing dengan kawasan industri di Maluku Utara. Di Sorong didorong pupuk dan blue ethanol di Bintuni. Demikian juga di Nabire blok eks Freeport,” papar pria kelahiran Kolaka, Sulawesi Tenggara ini.

“Semua bisa dilakukan kalau kita siap. Prospek bagus untuk Papua. Teman-teman di luar negeri bisa balik atau tinggal sementara di sini cari pengalaman dulu untuk menginspirasi teman-teman di Papua sana. Setelah pengalaman ada, balik dan kerja," imbuhnya.

Tag Daerah Hilirisasi Papua Ekonomi Bisnis Kunci Kemajuan

Terkini