Meta-Google Tanda Tangani Kontrak Jumbo Rp163,5 Triliun, Dibangunnya Pusat Data AI Raksasa?
Teknologi
 220820254.jpg)
Meta Platforms menandatangani kesepakatan layanan komputasi awan (cloud) dengan Google senilai lebih dari USD10 miliar (Rp163,5 triliun) untuk jangka waktu enam tahun.
Kesepakatan ini menjadi perjanjian besar kedua bagi Google setelah sebelumnya meneken kontrak dengan OpenAI.
Belum Ada Tanggapan Meta dan Google
Baca Juga: Google: Pengguna Aktif Aplikasi AI Gemini Tembus 400 Juta per Bulan
Ilustrasi Google. (Meta AI)
Dalam kesepakatan tersebut, Meta akan menggunakan server, penyimpanan, jaringan, dan layanan lain milik Google Cloud, kata sumber yang enggan disebutkan namanya karena pembahasan ini bersifat rahasia dikutip Reuters.
Google dan Meta belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Baca Juga: Cara Bikin Foto Miniatur Ala Action Figure dengan Gemini AI
Kesepakatan ini pertama kali diberitakan oleh The Information.
Kabar ini muncul setelah CEO Meta Mark Zuckerberg, pada Juli lalu mengatakan bahwa perusahaannya akan menghabiskan ratusan miliar dolar untuk membangun sejumlah pusat data AI raksasa.
Langkah Investasi Meta
Pendiri Meta Mark Zuckerberg. (Meta AI)
Masih dikutip Reuters, bulan lalu Meta juga menaikkan perkiraan belanja modal tahunannya sebesar USD2 miliar (Rp32,7 triliua), sehingga berada di kisaran USD66 miliar hingga USD72 miliar.
Meta sedang mencari mitra eksternal untuk membantu membiayai pembangunan infrastruktur besar tersebut, dengan cara melepas aset pusat data senilai USD2 miliar, sebagaimana diungkapkan perusahaan dalam sebuah dokumen resmi awal bulan ini.
Pada Juni lalu, OpenAI berencana menambah layanan Google Cloud milik Alphabet untuk memenuhi kebutuhan komputasi yang terus meningkat—sebuah kolaborasi mengejutkan antara dua pesaing besar di sektor kecerdasan buatan.
Di tengah maraknya kesepakatan ini, unit komputasi awan milik induk Google mencatat lonjakan pendapatan kuartal kedua sebesar hampir 32% pada Juli, melampaui ekspektasi.