Sosial Budaya

Mudik 2024: Kecelakaan Turun 8 Persen Tapi Kualitas Layanan Ikutan Turun

22 April 2024 | 00:00 WIB
Mudik 2024: Kecelakaan Turun 8 Persen Tapi Kualitas Layanan Ikutan Turun

FTNews - Angka kecelakaan mudik Lebaran 2024 diklaim turun hingga 8 persen dibanding tahun lalu. Namun dari sisi manajemen kualitas dan layanan dinilai turut alami penurunan dibanding periode mudik tahun 2023.

rb-1

Hal itu mencuat dalam diskusi Ruang Publik KBR bertajuk Mudik Lebaran Minim Kecelakaan, Gimana Strateginya? secara daring di Jakarta, Senin (22/4).

Asisten Profesor di PTN Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Ilham Malik menilai penurunan service atau manajemen layanan mudik terlihat di mudik 2024.

Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat

rb-3

"Kejadian antrean di Merak memberi preferensi kurang baik dari masyarakat terkait pelayanan mudik. Itu pengulangan dari tahun 2022 yang juga pernah alami stuck di Pelabuhan Merak. Kemudian di tahun 2023 bisa ditangani dan tahun 2024 kembali berulang kejadiannya," katanya.

Menurut Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan jumlah kecelakaan yang terjadi selama periode mudik Lebaran Idulfitri 2024 mencapai 3.286 kasus. Jumlah tersebut turun 7,72 persen apabila dibandingkan pada mudik Lebaran 2023 yakni 3.561 kasus.

Tingkat fatalitas juga menurun 12 persen. Dari 534 meninggal dunia di tahun 2023 lalu, tahun 2024 ini mencapai 469.

Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN

Sementara untuk luka berat ada kenaikan 33 persen. Dari 444 menjadi 590. Luka ringan turun 10 persen dari 4.936 menjadi 4.460.

Gerbang Tol Palimanan ketika mudik Lebaran. Foto: Antara

Contraflow

Terkait kecelakaan mudik Lebaran 2024, kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 yang menewaskan 12 orang menjadi sorotan.

Ilham menyebut, contraflow di jalan tol memberikan dua dampak. Positifnya untuk kelancaran lalu lintas tapi negatifnya menimbulkan kecelakaan.

"Di beberapa kasus yang terjadi di mudik 2022 dan 2023 memang penanda alur tidak ada di sepanjang jalan (contraflow). Hal ini mengakibatkan pengendara menduga sudah boleh menyalip padahal belum sehingga bisa menimbulkan kecelakaan," tuturnya.

Persoalan lain dari contraflow adalah jika ada kendaraan rusak dan mogok. Kondisi ini akan mengganggu lalu lintas kendaraan lainnya.

"Dri sisi services manajemen traffic-nya mengalami penurunan dan berharap di tahun 2025 bisa diperbaiki lagi," imbuhnya.

Berkaca dari layanan mudik di 2023 kata Ilham, jauh beberapa bulan sebelumnya sudah ada perencanaan matang.

Kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Foto: Antara

Nyawa Manusia

Senada dengannya, Ketua Dewan Pengawas Road Safety Association Rio Octaviano menyebut, terlepas dari kecelakaan turun, nyawa manusia bukan sekadar statistik.

"Yang kami harapkan pembelajaran dari semua pihak terkait penanganan keamanan dan kenyamanan para pemudik. Harapannya perbaikan jangan lagi 2-3 bulan sebelum arus mudik. Perbaiki mindsetnya selama 1 tahun ini," tandasnya.

Menurut Rio konsep yang ada saat ini adalah bagaimana memperlancar lalu lintas jalan. Mungkin yang harus ditekankan bukan hanya memperlancar tapi juga mengawal dan solutif saat terjadi hambatan.

Terpisah, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi dalam pernyataannya mengungkap begitu murahnya nyawa orang Indonesia. Walau untuk tujuan mulia yakni mudik Lebaran.

Sebab selama mudik Lebaran lebih dari 400 nyawa melayang karena kecelakaan lalu lintas. "Mudik Lebaran tak ubahnya "prosesi berdarah". Tugas dan tanggung jawab negara untuk mewujudkan Lebaran yang aman, selamat manusiawi dan bermartabat," tandasnya.

Tag Nasional Layanan Sosial Budaya Mudik 2024 Angka Kecelakaan