Nabi Muhammad SAW Ajarkan agar Umatnya Berlebaran dengan Kesederhanaan

Politik

Selasa, 01 April 2025 | 16:57 WIB
Nabi Muhammad SAW Ajarkan agar Umatnya  Berlebaran dengan Kesederhanaan
Ilustrasi. (Pixabay @yazidnasuha)

Umat Islam dalam kegembiraan merayakan Idulfitri 1446 H atau Lebaran. Meski Lebaran kaum muslimin berbahagia karena kebebasan setelah berpuasa, bukan berarti kita sesuka hati melampiaskan kemauan kita.

rb-1

Dengan belajar apa yang dilakukan Rasulullah SAW pada saat merayakan Lebaran, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Zaad al-Ma'aad oleh Ibnul Qayyim; ternyata kebahagiaan merayakan lebaran ada batasannya.

Idulfitri memang penting untuk dirayakan sebagai bentuk kegembiraan ummat Islam. Allah Swt berfirman dalam Surat Yunus ayat 58

Baca Juga: Mulai 26 Februari, Tiket KA Lebaran Sudah Dapat Dipesan

rb-3

قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فليفرحوا

Artinya: "Katakanlah! Dengan anugerah Allah dan kasih sayang-Nya maka dengan demikian bergembiralah!" Namun demikian hendaknya perayaan ini dilaksanakan dalam batasan-batasan kewajaran menurut keteladanan Rasulullah seperti dikutip situs Kementerian Agama.

Ilustrasi. (Pixabay @pinterastudio)

Pertama, Nabi Muhammad memang menganjurkan supaya sebelum beranjak ke tempat salat Id, kita disunnahkan mengisi perut kita. Namun yang dimakan oleh Rasulullah hanya beberapa butir kurma saja.

Baca Juga: Dua Orang Penumpang Jatuh ke Laut saat Berdesakan Naik Kapal di Pelabuhan Merak

Kedua, Nabi Muhammad terbiasa mandi di pagi hari sebelum salat Id. Beliau juga mengenakan pakaian terbaik dengan aroma minyak wangi yang menyegarkan, seperti yang beliau sabdakan:

أصلحوا رحالكم، وحسِّنوا لباسكم، حتى تكونوا شامةً بين الناس. [رواه أحمد وأبي داوود

Artinya: "Baguskan jalan kalian. Indahkan pakaian kalian sehingga kalian harum di antara orang orang"

Beliau di saat hari raya memakai pakaian terbaiknya. Dalam riwayat, beliau biasa menggunakan jubah berwarna hijau dan kadang kadang jubah warna putih yang bergaris merah kunyit yang sangat beliau sukai.

Pakaian yang dikenakan Nabi sangat istimewa akan tetapi tetap ada batasan kewajarannya.

Dalam riwayat Abdullah bin Umar, dijelaskan bahwa pernah suatu ketika ada seorang sahabat yang menghadiahi Nabi Muhammad berupa jubah baru dari bahan sutra yang dibeli di pasar Madinah. Namun jubah itu ditolak oleh Rasulullah dan beliau tidak mau memakainya untuk salat Idulfitri.

Beliau berkata: "Pakaian ini hanya cocok buat orang yang tidak punya akhlak."

Itu berarti walaupun di hari Lebaran disunahkan mengenakan pakaian bagus akan tetapi jangan mencolok sehingga dapat menimbulkan kesenjangan sosial di antara umat Isalam yang sedang merayakan Lebaran.

Rasulullah Saw tatkala memilih pelaksanaan salat Id tidak di dalam masjid, tetapi di tanah lapang. Beliau pun tak sungkan untuk berjalan kaki menuju lokasi.

Bahkan beliau memiliki kebiasaan untuk melalui jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang.

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن صلى الله عليه وسلم كان إذا خرج إلى العيد يرجع في غير الطريق الذي خرج فيه.. [رواه أحمد ومسلم والترمذي]؛

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Raaulullah tatkala berangkat menuju tempat salat Id maka jalan yang dilewatinya berlaian dari jalan ketika beliau kembali.

Pada saat berangkat menuju salat Id, beliau memilih melewati jalan pasar besi (al-Hadidin) dan pada saat kembali ke rumah memilih jalan pasar sendal- sepatu (al-Khizdain).

Tujuannya tidak ada lain terkecuali supaya Rasulullah bisa bertemu dan menyapa para sahabatnya yang tersebar di lorong-lorong kota Madinah. Beliau sapa para sahabatnya dengan kalimat penghormatan dan ucapan selamat lebaran:

"Taqabbalallahu minna ma minkum."

Ilustrasi. (Pixabay @nube_art07)

Termasuk kebiasaan Rasulullah SAW adalah menyapa para kaum Hawa dengan sangat humanis. Beliau berkata: "Ayo bersedekah!" Dalam sebuah riwayat beliau berkelakar: bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kaum perempuan.

Konon tatkala beliau berkata demikian raut muka kaum Hawa terlihat ketakutan. Maka disambung lagi oleh Rasulullah: "Ayo bersedekah". Tentu saja karena sedekah dapat menyelamatkan manusia dari siksa kubur dan neraka.

Para kaum Hawa sahabat Nabi gembira dengan cara Nabi menyapa mereka. Dalam penjelasan Kitab Zaad al-Ma'aad disebutkan bahwa para kaum hawa terbiasa mengeluarkan sedekah di hadapan Nabi setelah selesai salat Id.

Tag Lebaran Idulfitri

Terkini