Daerah

Ngeri Campur Haru! Bayi Tersangkut di Pohon Saat Banjir Bandang Agam, Ajaib Dia Selamat!

03 Desember 2025 | 22:07 WIB
Ngeri Campur Haru! Bayi Tersangkut di Pohon Saat Banjir Bandang Agam, Ajaib Dia Selamat!
Ilustrasi bayi [Foto: Becerra Govea Photo, pexels.com]

Keajaiban Fathan tak lantas menghentikan rentetan duka. Ayahnya sempat dilarikan ke RSUD Lubuk Basung, namun nyawanya tak tertolong dan menghembuskan napas terakhir pada Jumat (28/11/2025).

Nasib serupa dialami pamannya, yang juga sempat dibawa ke rumah sakit bersamaan dengan Fathan. Namun, ia pun tak tertolong. Kehilangan beruntun ini semakin menegaskan betapa dahsyatnya bencana yang melanda, meninggalkan Fathan sebagai yatim piatu tunggal yang kini harus melanjutkan hidup tanpa sosok-sosok terkasihnya.

Wali Nagari Fauzi menjelaskan bahwa keputusan warga untuk tinggal di tepi sungai didasari oleh keyakinan turun-temurun. Berdasarkan kisah nenek moyang dan bahkan dalam Tambo (cerita turun-temurun), tidak pernah tercatat air sungai meluap hingga sebesar ini.

Bencana kali ini mematahkan semua preseden historis, menunjukkan perubahan iklim ekstrem dan potensi ancaman yang kini jauh melampaui apa yang pernah dibayangkan oleh para pendahulu, membuat warga yang "biasa saja tinggal di pinggir sungai" kini harus membayar mahal.

Alat berat dikerahkan untuk membantu pencarian warga yang hilang [Foto: mediacenter.riau]Alat berat dikerahkan untuk membantu pencarian warga yang hilang [Foto: mediacenter.riau]Masih Banyak Warga Hilang dan belum Ditemukan

Saat ini, Fathan berada dalam perawatan, menjadi tumpuan kasih sayang bagi warga yang selamat. Kisahnya bukan hanya tentang kesedihan, tetapi juga tentang keteguhan jiwa. Ia adalah pengingat hidup akan segala yang telah hilang, dan pada saat yang sama, janji akan masa depan yang harus terus diperjuangkan.

Komunitas Desa Selaras Aia Timur kini mengemban tugas kolektif untuk memastikan Fathan mendapatkan kehidupan yang layak, menggantikan keluarga yang telah direnggut oleh air bah.

Di samping kisah Fathan, realitas pahit di lapangan masih terus bergulir. Wali Nagari mengungkapkan bahwa hingga saat ini, masih banyak warganya yang belum ditemukan.

"Laporan dari masyarakat menunjukkan masih ada korban lain yang tertimbun longsoran dan lumpur," jelas Fauzi.

Sayangnya, proses evakuasi terhambat oleh keterbatasan alat berat. Alat yang ada saat ini dianggap belum cukup untuk melakukan pencarian dan penggalian secara maksimal di area bencana yang luas dan sulit dijangkau.

Keterbatasan alat berat ini menjadi fokus utama harapan Wali Nagari. Ia secara terbuka menyatakan harapannya agar ada bantuan tambahan alat berat dari pihak terkait.

1 2 Tampilkan Semua
Tag Sumatera Barat Banjir Bandang Kab Agam Bayi tersangkut di Pohon