Daerah

Gunung Marapi Erupsi di Tengah Bencana Banjir Sumbar, Gangguan Saluran Pernapasan Mengintai

03 Desember 2025 | 10:11 WIB
Gunung Marapi Erupsi di Tengah Bencana Banjir Sumbar, Gangguan Saluran Pernapasan Mengintai
Penampakan Gunung Marapi di Sumbar erupsi pada 2 Desember. [TikTok]

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi di tengah bencana alam banjir dan longsor yang masih melanda sejumlah wilayah. Erupsi terjadi pada Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 10.34 WIB.

rb-1

Erupsi ini menyebarkan abu vulkanik hingga ke daerah pemukiman. Letusan tersebut membuat aktivitas warga di sekitar lereng terganggu. Abu vulkanik turun cukup tebal hingga mengurangi jarak pandang di beberapa titik.

Dua kecamatan di Kabupaten Agam menjadi wilayah yang paling terdampak abu vulkanik. Kecamatan Baso dan Kecamatan Canduang terpapar kabut abu yang terbawa angin dari puncak Marapi.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 700 Meter di Atas Puncak

rb-3

Keduanya berada di arah Utara dan Timur Laut dari Kawah Verbeek Gunung Marapi. Imbauan penggunaan masker langsung disampaikan melalui pemerintah desa setempat.

Warga Canduang juga melaporkan kondisi serupa. Abu yang menempel di kendaraan dan atap rumah membuat warga harus melakukan pembersihan ekstra.

Baca Juga: Kerusakan Infrastruktur Capai Rp202,8 Miliar Akibat Banjir Bandang Padang

Pos Pengamanan Gunung Api (PGA) mencatat erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm. Durasi erupsi diperkirakan berlangsung sekitar 51 detik, namun petugas tidak dapat memastikan tinggi kolom abu karena tertutup kabut.

Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi pada 2 Desember pagi.Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi pada 2 Desember pagi.

Aktivitas ini merupakan lanjutan dari peningkatan yang sudah terpantau sejak beberapa pekan terakhir. Petugas PGA, Ahmad Rifandi, menegaskan bahwa Gunung Marapi masih berada pada status level II atau waspada.

Selain ancaman abu vulkanik, masyarakat diimbau mewaspadai potensi bahaya lainnya. Warga yang bermukim di lembah dan sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi diminta waspada potensi lahar atau banjir lahar.

Kondisi ini semakin mungkin terjadi karena wilayah Sumbar sedang memasuki musim hujan. Petugas juga mewanti-wanti risiko gangguan kesehatan akibat paparan abu vulkanik.

Gunung Marapi kini berada di status level II atau waspada.Gunung Marapi kini berada di status level II atau waspada.

“Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA),” ucap Ahmad Rifandi.

Seiring turunnya abu, aktivitas harian masyarakat di Baso dan Canduang ikut terdampak. Beberapa warga memilih membatasi kegiatan di luar rumah karena pandangan terganggu abu yang beterbangan.

Hingga saat ini, petugas terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Marapi dari Pos PGA. Pemerintah daerah juga telah mengimbau warga tetap tenang dan mengikuti seluruh arahan petugas.

Tag Erupsi Sumatera Barat ISPA Agam Gunung Marapi