Nggak Nyangka! Ternyata Segini Bayaran Mail Asisten Nikita Mirzani

Status profesional Mail Syahputra, atau yang bernama asli Ismail Marzuki, dalam lingkaran Nikita Mirzani akhirnya menjadi jelas saat persidangan.

Selama ini dianggap sebagai manajer, Nikita Mirzani menegaskan bahwa Mail Syahputra tidak terikat kontrak manajerial. Kompensasinya tidak didasarkan pada komisi, melainkan bersifat pemberian sukarela untuk kebutuhan sehari-hari.

Penjelasan ini disampaikan Nikita ketika menjadi saksi dalam sidang kasus pemerasan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan Mail Syahputra sebagai terdakwa.

Baca Juga: KPK Tanggapi Laporan Nikita Mirzani: Segera Tindak Lanjuti Dugaan Suap Jaksa dan Hakim

Nikita Mirzani saat menjalani sidang sebagai saksi kasus Mail asistennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025). [FTNews]Menurut Nikita Mirzani, meski Mail Syahputra sangat produktif dalam mencarikan pekerjaan, perannya berbeda dengan manajer resmi.

"Dia seperti manajer tapi bukan manajer pribadi saya. Tapi dia selalu mencarikan saya pekerjaan banyak sekali," kata Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis, 21 Agustus 2025.

Artis yang akrab disapa Niki itu menyebutkan bahwa posisi manajer pribadinya dipegang oleh seseorang bernama Dea.

Baca Juga: Nikita Mirzani Ditahan, Beredar Bukti Transfer Reza Gladys dengan Nominalnya Fantastis

Sementara itu, Mail, yang telah ia kenal selama 16 tahun, lebih bertindak sebagai perantara untuk berbagai tawaran pekerjaan, seperti acara off-air dan endorsement.

Sistem imbalan untuk Mail pun ternyata sangat tidak konvensional. Saat ditanya mengenai pembagian honor, Nikita mengungkapkan bahwa tidak ada skema persentase yang berlaku.

Nikita Mirzani saat menjalani sidang sebagai saksi kasus Mail asistennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025). [FTNews]Pemberian uang sepenuhnya didasarkan pada permintaan Mail untuk keperluan pribadinya.

"Ya, tergantung. Terserah, dia kadang-kadang minta buat bayar kosannya, kadang-kadang dia minta buat jajan, buat belanja," jelasnya.

Bahkan untuk proyek dengan nilai fantastis yang mencapai ratusan juta rupiah, tidak ada jatah komisi pasti untuk Mail.

Semua bergantung pada kemurahan hati Nikita, yang menekankan bahwa Mail tidak pernah memprioritaskan uang dalam hubungan kerja mereka.

"Tidak ada (persentase). Mail itu tidak pernah yang money oriented ke saya," tegasnya.