FT News – Polisi mengungkap motif lain tersangka AP (27) yang menyebarkan video syur anak eks vokalis band Naif, David Bayu yakni Audrey Davis.
AP merupakan pemeran dalam video dan ditangkap oleh tim penyidik Unit V Subdit IV Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan bahwa tersangka memiliki motif lain selain sakit hati akibat hubungannya diakhiri oleh saksi AD.
“Tersangka AP sakit hati setelah diputuskan saksi AD sehingga tersangka AP ingin mempermalukan saksi AD dengan menyebarkan video tersebut,”
“Agar orang lain juga bisa berbagi fantasi dan sensasi berhubungan badan dengan saksi AD. Ini niatnya sangat tidak baik,” kata Ade Ary, di Polda Metro Jaya, pada Senin (12/8).
Sementara itu Ade Ary menyebutkan bahwa saksi AD juga telah melaporkan peristiwa yang terjadi pada 7 Agustus 2024 melalui penasihat hukumnya soal transmisi dokumen elektronik yang bermuatan kesusilaan.
Hal ini sebagaimana diatur di Pasal 27 ayat 1 juncto 45 ayat 1 undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perubahan kedua undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.
“Jadi dalam penyidikan kasus ini, ada tiga dasar laporan polisi yang dijadikan dasar oleh penyidik untuk memproses ini,” jelas Ade Ary.
Kemudian akibat perbuatannya tersebut tersangka dikenakan Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan/atau Pasal 7 jo Pasal 33 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Untuk diketahui, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan bahwa latar belakang tersangka menyebarkan video tersebut dikarenakan rasa sakit hati tersangka terhadap AD.
“Motif terdangka menyebarkan adalah karena tersangka sakit hati setelah diputuskan sebagai kekasih oleh saksi AD, sehingga tersangka ingin mempermalukan AD dengan menyebarkan video bermuatan asusila atau pornografi dimaksud,” kata Ade Safri, kepada wartawan, pada Senin (12/8).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tersangka sempat tidak mengakui perbuatannya dalam penyebaran video.
Namun saat dilakukan proses digital forensik terhadap handphone milik milik tersangka, ditemukan jejak digital berupa video pornografi tang diduga diperankan AD dalam keadaan masih utuh.
“Kemudian juga ditemukan jejak percakapan saksi dengan pengguna twitter atau akun medsos X lainnya, yang intinya bahwa AP menawarkan video bermuatan asusila atau pornografi yang diduga diperankan AD,” jelas Ade Safri.
