Oknum Polisi Diduga Jebak Driver Ojol dengan Paket Sabu, Publik Meradang: Tangkap dan Pecat!

FT News – Beredar kabar viral yang menyeret institusi kepolisian. Seorang driver ojel online alias ojol di Bandar Lampung, Lampung mengaku bahwa ia hampir menjadi korban jebakan oknum polisi.

Driver ojol bernama Makmuri mengaku bahwa ia awalnya menerima orderan pesanan baju bayi. Namun Makmuri merasa curiga untuk mengantarkan paket tersebut.

Benar saja kecurigaan dari Makmuri terbukti. Paket yang ia antarkan ternyata narkotika jenis sabu-sabu. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (24/7/2024), sekitar pukul 16:48 WIB.

Sat itu, Makmuri menerima orderan untuk diantarkan ke Perumahan Bumi Karomah Jaya, Kemiling, Bandar Lampung. Di keterangan aplikasi disebut paket itu ialah baju bayi.

@mas_kace

kisah ojol di jebak polisi#fypシ゚viral #fypage #fypforyou #f #zcbxya #fyppppppppppppppppppppppp

♬ suara asli – Mas kace ✅ – Mas kace ✅

Namun paket baju bayi yang akan ia antarkan itu terlihat lusuh dan tidak wajar. Makmuri pun memutuskan untuk membuat paket bersama rekan-rekannya di pangkalan ojek.

Setelah dibuka, paket tersebut ternyata berisikan narkotika jenis sabu-sabu.

“Saya dan teman kemudian melaporkan ke BNN,” ucap Makmuri seperti dilihat FT News dari video yang viral di sosmed.

Bersama petugas BNN, Makmuri kemudian menuju alamat tujuan pengiriman. Namun, saat dilakukan penggerebekan, tidak ada seorang pun yang ditemukan di lokasi tersebut.

Makmuri menduga kuat bahwa dirinya menjadi korban jebakan oknum polisi. Pasalnya, setelah membuka paket tersebut, ia merasa diawasi oleh orang yang tidak dikenal.

“Saya tahu itu dari oknum polisi setelah dilihat dari aplikasi get contact. Terus petugas BNN itu juga bilang kalau saya mau dijebak,” ujarnya.

Sontak saja video pengakuan Makmuri ini kemudian membuat publik geram di sosial media. Ramai-ramai mereka mendesak oknum polisi itu ditangkap dan dipecat.

“Oknum Polusi ini harus di tangkap dan di pecat !!!!” komentar salah satu netizen.

“oknum kaya gini harus cepet2 di tangkap karna mencoreng nama instansi,” sambung akun lainnya.

Artikel Terkait