Pabrik Hyundai di AS Digerebek, Ratusan Orang Ditahan, Begini Respons Korsel
Otomotif

Sekitar 475 pekerja ditahan dalam penggerebekan di fasilitas baterai mobil Hyundai yang sedang dibangun di Georgia, Amerika Serikat (AS), oleh otoritas setempat.
Mayoritas yang ditahan adalha warga negara Korea Selatan. Akibatnya pembangunan pabrik tersebut sempat terhenti.
Pada Jumat, Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Selatan Georgia mengumumkan bahwa negara bagian tersebut telah melaksanakan surat perintah penggeledahan federal berskala besar, di sebuah fasilitas Hyundai di Georgia.
Baca Juga: Hyundai dan TVS Bikin Kendaraan Listrik Roda Tiga dan Empat, Begini Wujudnya
Izin Kerja Resmi
Setidaknya 475 orang ditahan. Dan kantor berita Korsel, Yonhap, melaporkan bahwa 300 di antaranya adalah WN Korea Selatan.
Pihak Gedung Putih pada Jumat menegaskan bahwa setiap pekerja asing yang dibawa untuk proyek tertentu, harus masuk ke AS secara legal dan dengan izin kerja resmi.
Baca Juga: Apa Itu Darurat Militer yang Diumumkan Presiden Korsel, Ini Penjelasannya
Segera Kirim Perwakilan
Menteri Luar Negeri Korsel Cho Hyun mengatakan pihaknya sangat prihatin atas penggerebekan dan penangkapan ratusan warga Korsel tersebut.
"Kami sangat prihatin dan merasa sangat bertanggung jawab terhadap penangkapan warga negara kami. Kami akan segera membahas pengiriman seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri ke lokasi tersebut," katanya, Sabtu (6/9/2025).
"Jika perlu, saya akan secara pribadi pergi ke Washington untuk berkonsultasi dengan pemerintah AS," lanjut Cho.
Menlu Korsel tersebut juga mengonfirmasi data jumlah warga negara Korea Selatan yang ditahan.