Pakistan Dukung Donald Trump Raih Nobel Perdamaian

Politik

Minggu, 22 Juni 2025 | 03:13 WIB
Pakistan Dukung Donald Trump Raih Nobel Perdamaian
Presiden AS Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump)

Pemerintah Pakistan menyatakan niatnya untuk menominasikan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian.

rb-1

Alasannya? Trump dianggap berjasa menghentikan potensi perang nuklir antara India dan Pakistan melalui perannya dalam mediasi konflik yang sempat memanas pada Mei lalu.

Kala itu, Trump membuat pengumuman mengejutkan tentang tercapainya gencatan senjata antara dua negara bersenjata nuklir itu, yang bertikai selama empat hari.

Baca Juga: Operasi Midnight Hammer AS, dari Tipu Daya Donald Trump hingga Pemboman 3 Fasilitas Nuklir Iran

rb-3

Sejak itu, Trump kerap menyebut dirinya sebagai penyelamat jutaan nyawa dan merasa tak mendapat apresiasi yang sepadan.

Pakistan Puji Trump

Baca Juga: PM Pakistan Shehbaz Sharif Bertemu Presiden Turki Erdogan di Tengah Ketegangan dengan India

Presiden AS Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump)

Dalam pernyataan resminya di platform X, pemerintah Pakistan memuji Trump atas “kenegarawanan dan pandangan strategis” yang berhasil meredakan ketegangan antara Islamabad dan New Delhi.

Mereka menyebut intervensi Trump sebagai bukti nyata perannya sebagai "pembawa damai sejati".

Namun, India punya pandangan berbeda. Pemerintah di New Delhi menegaskan bahwa gencatan senjata tersebut murni hasil kesepakatan bilateral militer, bukan karena campur tangan pihak luar.

Langkah Pakistan menominasikan Trump juga menuai berbagai spekulasi politik. Beberapa analis melihat ini sebagai upaya strategis Islamabad untuk menghindarkan Trump dari kemungkinan bergabung dengan Israel dalam menyerang Iran, yang bisa memicu ketegangan baru di kawasan Timur Tengah.

Trump sendiri, dalam unggahan media sosial, mencantumkan daftar konflik yang diklaim telah ia selesaikan, termasuk India-Pakistan dan Perjanjian Abraham antara Israel dan sejumlah negara Arab.

Ia menambahkan dengan nada sarkastik, “Apa pun yang saya lakukan, saya tidak akan pernah mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.”

Di Balik Diplomasi

Presiden AS Donald Trump. (Instagram @realdonaldtrump)

Sikap Trump yang bersedia menjadi penengah dalam konflik Kashmir juga membuat Islamabad semringah, meskipun kebijakan AS sebelumnya lebih condong ke India sebagai penyeimbang China di Asia Selatan. Kedekatan Trump dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, kerap menimbulkan ketegangan tersendiri.

Menariknya, langkah pencalonan Nobel ini datang berdekatan dengan kunjungan Kepala Staf Militer Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir, ke Gedung Putih. Pertemuan dengan Trump disebut sebagai langkah diplomatik penting yang tak biasa, mengingat saat ini pemerintahan sipil masih aktif di Islamabad.

Meski begitu, dukungan terhadap Trump tidak diterima secara bulat di dalam negeri. Kritikus seperti Talat Hussain, jurnalis politik senior Pakistan, menyebut pencalonan tersebut sebagai tindakan yang tidak pantas, terutama mengingat dukungan Trump terhadap perang Israel di Gaza dan kemungkinan serangan ke Iran.

“Sugar daddy Israel di Gaza bukanlah kandidat yang layak mendapat penghargaan apa pun,” tulisnya tajam di platform X.

“Bagaimana jika beberapa bulan lagi dia kembali merangkul Modi?”

Sumber: Al Jazeera

Tag pakistan donald trump

Terkini