Patjarmerah Kecil: Pentingnya Regenerasi Cerita anak, Ekosistem Harus Saling Dukung
Lifestyle

FTNews - Literasi anak sangat perlu disebarkan luas. Namun, ada tantangan yang perlu dilewati oleh semua pegiat literasi. Untuk itu, mereka perlu membangun ekosistem agar saling menguatkan demi meneruskan regenerasi literasi anak. Demi menyebarkan semangat ini, Patjarmerah Kecil hadir untuk menggaungkan literasi ke seluruh Indonesia.
Hari ini merupakan puncak acara festival literasi Patjarmerah Kecil yang diselenggarakan di Pos Bloc Jakarta. Acara ini telah diselenggarakan sejak 29 Juni hingga 7 Juli 2024.
Patjarmerah Kecil Talkshow “Regenerasi Cerita dalam Dunia Anak, Remaja, dan Keluarga†oleh Patjarmerah di Pos Bloc Jakarta, Minggu (7/7). Foto: FTNews/Muhamad Nur Alfiyan
Baca Juga: Mandikan Eril, Ridwan Kamil: Saya Bersaksi Jasad Almarhum Wangi Daun Eucalyptus
Menutup festival literasi anak ini, patjarmerah melaksanakan talkshow interaktif berjudul “Regenerasi Cerita dalam Dunia Anak, Remaja, dan Keluargaâ€. Perbincangan dihadiri oleh Herdiana Hakim, Reda Gaudiamo, Anggia Kharisma, Melia Emmy, Djokolelono, Natasha Chairani, Najelaa Shihab.
Demi melanjutkan regenerasi, peneliti yang berfokus pada cerita anak Herdiana Hakim mengungkapkan peran ekosistem pegiat literasi perlu diperkuat.
“Kita yang ada dalam ekosistem harus saling mendukung, di mana di dalamnya ada penulis, penerbit, peneliti, industri hiburan, dan penyanyi lagu anak. Kita harus saling bahu membahu menyuarakan pentingnya literasi anak,†ujarnya dalam talkshow, Minggu (7/7).
Baca Juga: Polisi Tembak Polisi: Berawal dari Pelecehan terhadap Istri Kadiv Propam
Patjarmerah Kecil Penonton talk show “Regenerasi Cerita dalam Dunia Anak, Remaja, dan Keluarga†oleh Patjarmerah di Pos Bloc Jakarta, Minggu (7/7). Foto: FTNews/Muhamad Nur Alfiyan
Penulis lagu Melia Emmy juga mengamini hal ini. “Kita harusnya sama sama support bareng, karena uang di entertaiment anak itu sulit bgt,†kata Melia.
Anggia Kharisma juga ikut mengamini. Perempuan yang aktif dalam produksi cerita anak di Visinema ini mengatakan, konten video yang mengandung nilai positif harus terus diproduksi.
“Dari sisi film, konten untuk anak kurang dari 1 persen. Kita jarang menyoroti tontonan untuk anak. Kita hanya fokus memproduksi tontonan untuk umum,†katanya.
Untuk meneruskan regenerasi, penyanyi Natasha Chairani menyarankan penting beragam bentuk cerita anak, seperti melalui film, buku, lagu, dan konten di media sosial.
Senada dengan Natasya, pendidik dari Sekolah Murid Merdeka Najelaa Shihab menjelaskan, tantangan regenerasi cerita anak tidak mudah. “Karena kompetitor banyak,†ungkapnya.
Untuk itu, Najelaa menyarankan untuk seluruh pegiat literasi untuk memanfaatkan beragam teknologi yang tersedia, seperti film, kecerdasan buatan, dan media sosial untuk menyebarkan luaskan cerita anak.
Patjarmerah Kecil Talkshow “Regenerasi Cerita dalam Dunia Anak, Remaja, dan Keluarga†oleh Patjarmerah di Pos Bloc Jakarta, Minggu (7/7). Foto: FTNews/Muhamad Nur Alfiyan
Dalam mengatasi tantangan regenerasi cerita, kreator cerita anak Djokolelono mengungkapkan, seluruh pegiat perlu disisipkan hal yang unik.“Seperti sesuatu yang menghibur tapi tetap memberikan wawasan. Kita berangkat dari apa yang dibutuhkan anak,†katanya.
Reda Gaudiamo dari Patjarmerah menyebut perlu ada komitmen dari ekosistem untuk terus melakukan regenerasi cerita. “Regenerasi ini penting. Kita harus membangun regensi penulis, konten kreator anak, penyanyi, dan pembaca, yaitu anak itu sendiri,†papar Reda.
Menutup perbincangan ini, Herdiana mengatakan penting pelibatan anak dalam regenerasi cerita. Berikan anak kesempatan untuk memberikan respon dari apa yang mereka baca dari buku. “Orang tua pun perlu menyempatkan waktu untuk membahasnya dengan anak,†tutupnya.