Paus Leo XIV Khawatir Dunia dalam Masalah Besar jika Elon Musk Sampai Jadi Triliuner
Nasional
 160920253.jpg)
Pemimpin umat Katolik dunia Paus Leo XIV menyoroti tentang kekayaan orang-orang tertentu dan ketimpangan yang terjadi. Khususnya ketika meningkatnya ketimpangan kekayaan antara CEO dan para pekerja.
Paus Leo XIV menyoroti perjalanan Elon Musk menuju status triliuner. Berarti Ellon Musk memiliki kekayaan mencapai 1 triliun dolar AS (USD) atau jika dikonversi ke rupiah Rp15,5 kuadriliun (Rp15.500 triliun).
Kesenjangan Gaji CEO dan Pekerja
Baca Juga: Ashley St Clair, Wanita yang Mengaku Punya Anak dari Elon Musk Disogok Rp244 Miliar
Paus Leo XIV. (instagram)Dikutip Fortune, dalam wawancara resminya yang pertama sejak diangkat menjadi paus, Paus Leo mengatakan bahwa kenaikan gaji eksekutif yang fantastis dapat menempatkan dunia dalam “masalah besar.” Pernyataan ini muncul bersamaan dengan laporan terbaru yang memperingatkan bahwa banyak miliarder yang menandatangani The Giving Pledge dari Warren Buffett serta Bill dan Melinda French Gates melupakan janji filantropi mereka.
Paus berusia 70 tahun itu mengecam kesenjangan pendapatan yang melebar antara kelas pekerja dan kaum kaya—khususnya menyebut CEO Tesla sebagai contoh berlebihan dari kelebihan gaji eksekutif.
Baca Juga: Paus Leo XIV Tampil dengan Topi White Sox-nya pada Audiensi Umum Mingguan
“CEO yang 60 tahun lalu mungkin hanya menghasilkan empat hingga enam kali lebih banyak dibandingkan pekerja, menurut data terakhir yang saya lihat, saat ini mereka menghasilkan 600 kali lebih banyak dari rata-rata pekerja,” ujarnya kepada situs berita Katolik Crux dalam wawancara yang dirilis pada Minggu, 16 September 2025.
“Kemarin, muncul berita bahwa Elon Musk akan menjadi triliuner pertama di dunia: Apa artinya itu dan apa maknanya? Jika itu satu-satunya hal yang dianggap berharga saat ini, maka kita sedang dalam masalah besar.”
Gaji Elon Musk
Screenshot 2025-07-23 035002 copy
Kritik Paus Leo muncul bersamaan dengan proposal dewan Tesla yang mengajukan paket gaji senilai 1 triliun dolar untuk Musk—yang bergantung pada kemampuannya untuk mengembangkan perusahaan kendaraan listrik tersebut delapan kali lipat dalam dekade berikutnya.
Meskipun Paus Leo berhak atas gaji tahunan lebih dari 400.000 dolar (Rp6,2 miliar), setara dengan gaji presiden AS dan rektor universitas, kekhawatirannya mencerminkan kecemasan yang lebih luas tentang kompensasi eksekutif.
Di antara 100 perusahaan S&P 500 (perusahaan terbesar AS) dengan gaji pekerja median terendah, rata-rata kompensasi CEO mencapai 17,2 juta dolar pada 2024, dibandingkan dengan gaji median pekerja sebesar 35.570 dolar, menurut Institute for Policy Studies. Rasio ini mencapai 632 banding 1.