Pegawai Pajak Diduga Rug Pull di Pump Fun, Dibongkar Putra Menteri Keuangan
Jagat media sosial tengah dihebohkan oleh dugaan penyalahgunaan wewenang yang melibatkan seorang pegawai pajak. Pegawai tersebut diduga melakukan praktik curang di dunia kripto melalui platform Pump Fun, tempat perdagangan memecoin yang sedang naik daun.
Kasus ini mencuat setelah Yudo Sadewa, putra Menteri Keuangan Purbaya, mengunggah temuan mengejutkan lewat akun media sosial X (Twitter) miliknya, @cryptowaveid, pada 4 November 2025.
Baca Juga: Hubungan Luhut vs Purbaya Memanas, Peter F Gontha Sebut Mengarah Adu Domba
Dalam unggahan itu, Yudo membagikan tangkapan layar yang memperlihatkan aktivitas mencurigakan sang pegawai pajak yang tengah melakukan siaran langsung (live streaming) di Pump Fun saat jam kerja.
“Ini sih udah kurang ajar banget,” tulis Yudo dengan nada geram, menyindir perilaku sang pegawai yang dianggap tidak profesional.
Tudingan Rug Pull di Dunia Kripto
Yudo Sadewo dengan Purbaya
Baca Juga: Lapor Pak Purbaya, Pengusaha Ngadu Sulitnya Berurusan dengan Bea Cukai
Tak berhenti di situ, Yudo juga menuduh bahwa pegawai pajak tersebut terlibat dalam skema rug pull, salah satu bentuk penipuan paling merugikan di dunia aset digital.
Bagi yang belum familiar, rug pull terjadi ketika pengembang atau pembuat token menarik seluruh dana likuiditas secara mendadak. Akibatnya, nilai token anjlok drastis dan para investor mengalami kerugian besar.
“Sebagai pegawai negeri, kalian harus memberi contoh yang baik. Meme coin itu rawan rug pull. Anda sedang berjudi dengan memecoin,” tegas Yudo dalam unggahan lanjutan.
Pernyataan tersebut menjadi tamparan keras bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang turut terlibat dalam aktivitas berisiko tinggi seperti investasi kripto spekulatif.
Publik Geram dan Soroti Etika ASN
Unggahan Yudo langsung viral dan menuai beragam respons dari warganet. Dalam waktu singkat, postingan tersebut ditonton lebih dari 61 ribu kali. Banyak yang mengecam perilaku pegawai pajak itu, menilai tindakannya mencoreng integritas institusi.
Seorang pengguna menulis, “Main judi aja udah salah di Indo, dia malah nge-rugpull,” sementara akun lain menimpali, “Kalau di AS ini udah ditangkap.”
Komentar-komentar tersebut menggambarkan betapa publik kecewa terhadap lemahnya pengawasan terhadap perilaku ASN.
Kasus ini juga membuka diskusi lebih luas tentang pentingnya transparansi dan integritas di kalangan pegawai publik, terutama di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi aset digital yang masih minim regulasi.