FTNews – Tingginya angka kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang terjadi di Kota Bengkulu pada Tahun 2023 lalu paling banyak disebabkan faktor hubungan sesama jenis laki-laki atau LSL.
Kesimpulan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bengkulu Sri Martiana.
Sebab, menurut data Dinkes Kota Bengkulu, ada 133 orang yang terinfeksi HIV dengan 53 di antaranya memiliki riwayat LSL.
“Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit yang disebabkan hubungan bebas, jarum suntik bekas, dan beberapa faktor lainnya,” katanya.
Ia menjelaskan, kasus HIV di Kota Bengkulu mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagai catatan, pada 2022 Dinkes Kota Bengkulu menemukan 114 kasus terinfeksi HIV.
Sementara itu terkait ketersediaan obat, warga yang terinfeksi HIV dapat mendatangi rumah sakit yang telah ditunjuk. Hingga saat ini rumah sakit yang ditunjuk tersebut yakni Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Yunus Bengkulu.
Meski begitu, Dinkes Kota Bengkulu masih terus berupaya menekan angka HIV.
Salah satu caranya dengan berkoordinasi berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman serta memberikan edukasi yang akurat dan dapat dipercaya kepada seluruh masyarakat terkait bahaya HIV.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk menghindari pergaulan bebas, penggunaan jarum suntik bekas, dan wajib gunakan pengaman agar tidak tertular HIV.
Sementara bagi warga yang terdeteksi mengidap HIV juga diimbau untuk menjaga pergaulan agar tidak menularkan virus kepada masyarakat yang belum terinfeksi.
Selain itu, penyandang HIV juga harus rajin memeriksakan kesehatan agar tidak mengalami komplikasi dan telat menerima pengobatan.
