Penculik Baru Terima DP Rp50 Juta, Tak Sangka Muhammad Ilham Pradipta Sudah Tak Bernyawa

Hukum

Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:26 WIB
Penculik Baru Terima DP Rp50 Juta, Tak Sangka Muhammad Ilham Pradipta Sudah Tak Bernyawa
Empat orang diduga otak penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, yakni DH, YJ, AA dan C. (TikTok)

Perlahan-lahan motif penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cempaka Putih, Jakarta Timur, Muhammad Ilham Pradipta, mulai terkuak.

rb-1

Polda Metro Jaya telah menangkap empat tersangka penculikan, yakni RAH, AT, RS dan EW.

Baca Juga: Pengakuan Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta

rb-3

Pengacara Adrianus Agal, kuasa hukum keempat tersangka itu pun buka suara mengenai kasus ini di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).

Menurutnya, kasus penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta terdapat tiga klaster, yakni klaster pengintai, klaster penjemputan paksa dan klaster eksekutor.

“Ada tiga klaster. Klaster pertama itu setelah kami dapat informasi dari penyidik dan dari intelijen kami, bahwa klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, sama eksekutor,” kata Adrianus Agal.

Baca Juga: Dwi Hartono dan Istri Disebut Bangkrut, Andreana Wulandari Kabur Tengah Malam Bawa Anak

Bertugas Hanya Menculik

Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta. [Instagram]Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta. [Instagram]

Adrianus Agal mengatakan, kliennya hanya diberi tugas untuk menculik Mohamad Ilham Pradipta.

RAH, AT, RS dan EW menculik Muhammad Ilham Pradipta di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Selanjutnya, Kacab BRI Cempaka Putih itu dibawa ke F sebagai eksekutor di Cawang, Jakarta Timur.

“Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor F),” tutur Adrianus.

Adrianus yakin keempat kliennya tak akan mengambil pekerjaan ini jika ternyata Muhammad Ilham Pradipta dibunuh.

“Saya yakin sebagai orang yang beragama dan kami juga sebagai orang Katolik pasti kami menolak pekerjaan seperti ini,” ujar dia.

Menurut Adrianus, kliennya menyanggupi pekerjaan ini karena ada bayaran tak lebih dari Rp50 juta.

“Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekianlah," tutur Adrianus.

1 2 Tampilkan Semua
Tag bri muhammad ilham pradipta

Terkini