FT News – Sebuah aksi tebar uang di Pekalongan pada Jumat (6/9) menjadi sorotan para netizen. Banyak warga setempat yang datang dan berebutan uang yang berterbangan sejumlah Rp35 juta.
Saat uang dilemparkan ke udara, ratusan warga langsung saling berebutan uang tersebut. Saking ramainya, tidak sedikit korban yang jatuh pingsan akibat berdesak-desakan.
Pengusaha Batik sebar uang dan doorprize total 35 juta sebagai bentuk syukur karena anaknya sudah mulai belajar berjalan, warga berebut hingga Pingsan
Akibat situasi yang tidak kondusif, polisi terpaksa menghentikan acara tersebut (6/9/2024)
📍Pekalongan pic.twitter.com/u9eWYhMg30— Miss Tweet | (@Heraloebss) September 9, 2024
Karena kondisi penoton yang tidak kunjung kondusif, akhirnya pihak kepolisian terpaksa membubarkan dan menghentikan acara tersebut.
Hal ini tidak luput dari kritik-kritik pedas dari para netizen.
“Niat nya bener, caranya salah karena menimbulkan korban,” tulis akun @sobe***** di X.
“Lebih baik si di pake buat hajatan yg kayak umum2nya aja itu lebih kondusif deh harusnya,” jelas akun @len****.
“Cara yang salah. Sudah berkali-kali kejadian serupa,” @ras*****.
Tidak hanya mengkritik acara penebaran uang saja, namun seorang netizen juga merasa resah dengan limbah-limbah batik dari para pembuat batik.
“bos batik pekalongan drpd duite go ngenean mending go ngurusi limbah batikmu cok, kali kok ireng warnane,” tulis akun @rip******.
