Korban Tewas Longsor Pekalongan Bertambah Jadi 19 Orang, Ini Nama-namanya

Korban tanah longsor di Pekalongan, Jawa Tengah bertambah setelah tim pencarian dan pertolongan (SAR) menemukan kembali dua jenazah, pada Rabu (22/1/2025) pagi.

Dengan begitu, total jumlah korban longsor yang melanda Desa Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan hingga siang ini menjadi 19 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abduk Muhari mengatakan, 19 korban jiwa itu telah berhasil diidentifikasi.

Baca Juga: Satu Orang Korban Banjir Bandang Kota Ternate Masih Dalam Pencarian

19 orang dinyatakan tewas dalam bencana banjir di Pekalongan, Jawa Tengah (Dok. BNPB)

Dan berikut adalah nama-nama korban tewas dalam bencana longsor di Kabupaten Pekalongan.

1. Revalina (P) 19 thn

2. Suyati (P)

Baca Juga: Padamkan Kebakaran TPA Rawa Kucing, BNPB Gunakan "Waterbombing"

3. Kiki Pramudita (L) 23 thn

4. Sutar (L) 49 thn

5. Riyanto (L) 50 thn

6. Ayat (L) 27 thn

7. Sumeri (L) 30 thn

8. Doni (L) 27 thn

9. Winarko (L) 27 thn

10. Supari (L) 37 thn

11. Sularso (L) 44 thn

12. Inawati (P) 23 thn

13. Afkar (L) 4 thn

14. Husnul Cholifah (P) 35 thn

15. Rokhim (L) 40 thn

16. Joni Yulianto (L) 45 thn

17. Rahmono (L) 24 thn

18. Aisah (P)

19. Ta’ari (L)

Abdul Muhari menambahkan, dua jenazah yang ditemukan pada hari ini adalah dua orang yang sebelumnya dinyatakan hilang.

“Dua jenazah yang ditemukan pada pagi hari ini merupakan bagian dari daftar orang yang dilaporkan hilang pada peristiwa naas Senin (20/1/2025) lalu,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (23/1/2025).

Suasana pendataan korban jiwa dan hilang dalam bencana tanah longsod di Pekalongan (Dok.BNPB)

Dengan begitu, jumlah korban yang dinyatakan hilang menjadi 7 orang. Nama-nama mereka juga sudah diketahui, yakni sebagai berikut:

1. M. Teguh Imanto

2. Abiyas

3. Giyanto

4. Tegar Hapriyanto

5. M. Nasrulah Amin

6. Aurel

7. Ta’adi

Abdul Muhari juga menambahkan, selain korban jiwa dan hilang, BNPB juga mencatat kerugian materiil akibat peristiwa ini.

Yakni dua unit rumah rusak berat, dua jembatan rusak, tiga unit kendaraan roda empat rusak berat, satu unit cafe terdampak, dan tiga akses jalan tertutup materil longsor.

Sementara itu, proses pencarian korban hingga hari ini terus dilakukan, meski Tim SAR menghadapi sejumlah kendala.

Diantaranya, ungkap Abdul Muhari, jalur menuju lokasi yang terputus akibat longsor.

“Karena itu, Tim SAR harus memutar melalui melalui Kali Bening Kabupaten Banjarnegara akibat akses jembatan di Kabupaten,” pungkasnya.