Penyebab Kanker Payudara yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
Kesehatan

FTNews - Jumlah kanker payudara di Indonesia pada 2020 mencapai 68.858 kasus, menurut data Globocan. Dari jumlah yang banyak ini, ada beberapa penyebab kanker payudara yang jarang diketahui.
"Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang kuat mengidap kanker, Anda bisa memenuhi syarat untuk menjalani tes darah genetik yang akan memeriksa mutasi ini." ujar Founder of Prevent Breast Cancer, Dr Lester Barr mengatakan asal Inggris, dikutip Express.
Artinya, riwayat kondisi keluarga menjadi penyebab kanker payudara yang kerap tidak disadari. Dr Barr mengatakan bahwa ada 12 gen kanker payudara, tidak hanya BRCA1 dan BRCA2.Â
Baca Juga: BPOM: 23 Obat Sirop Pasien Gagal Ginjal Aman, Ini Daftarnya
Dalam website Prevent Breast Cancer mengungkakan 12 persen kanker payudara disebabkan oleh efek kumulatif dari perubahan varian gen kecil, yang dikenal sebagai SNP. Lalu, 8 persen disebabkan gen tunggal yang salah seperti BRCA1, BRCA2, ATM, CHEK2, PALB2 , PTEN, TP53, CDH1, STK11, BARD1, RAD51C, RAD51D. Terakhir, lima persen penyebabnya belum dapat identifikasi melalui pengujian gen saat ini
“Umumnya, semakin dekat anggota keluarga dan semakin muda mereka saat didiagnosis mengidap kanker payudara, semakin tinggi risikonya bagi anggota keluarga lainnya,†tumbuhnya.
Dr Barr juga menekankan, jumlah anggota keluarga yang menderita kanker juga penting untuk diketahui. “semakin banyak anggota keluarga yang mengidap kanker payudara berarti semakin besar pula risikonya.†tegasnya.
Baca Juga: Ahli Uji Coba Transplantasi Jantung dan Ginjal Babi ke Tubuh Manusia
Faktor kedua penyebab kanker payudara yang jarang diketahui adalah gaya hidup. Ia mengungkapkan ada korelasi kenaikan berat badan, kurang olahraga, dan konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker.
“Kabar baiknya adalah menurunkan berat badan membantu mengurangi risiko ekstra ini, jadi menurunkan beberapa kilogram dapat membantu melindungi payudara Anda,†kata Dr Barr.
Terakhir, Dr Barr mengungkapkan bahwa penyebab kanker payudara adalah kepadatannya. Pemeriksaan mamografi dapat menjawab pertanyaan ini. “Tes kepadatan payudara adalah kemajuan besar dalam penelitian kanker payudara dan merupakan pilihan yang baik jika Anda ingin lebih memahami risiko Anda.†ujarnya.