Penyesalan Keponakan Bunuh Paman dalam Karung di Tangsel

FTNews – Pria berinisial FA (23) menyampaikan rasa penyesalan usai membunuh pamannya berinisial AH (32) di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Hal ini diungkapkan dirinya dalam konferensi pers, di Polda Metro Jaya, pada Selasa (14/5).

Berdasarkan pantauan FTNews, terlihat tersangka menggunakan baju tahanan berwarna orange dalam kondisi tangan kiri diborgol bersama rekannya. Kemudian sepanjang berbicara, tersangka hanya menunduk dengan ekspresi wajah murung.

“Saya menyesal atas perilaku saya, dan saya berjanji tidan akan mengulangi lagi. Sempat saya tersungkur setelah melakukan itu, saya menyesal kok bisa sampai segitunya,” kata FA.

Sementara itu FA mengaku awalnya masih dapat menahan emosi terhadap pamannya. Namun setelahnya tidak dapat dikendalikan usai dirinya kembali disuruh menjaga warung. Pasalnya tersangka harusnya sudah memasuki jam istirahat.

“Ya mulanya awal itu abis jumatan, sebenarnya saya masih bisa nahan (emosi). Karena pada saat itu saya sudah jam istirahat, terus mau istirahat masih disuruh jaga lagi. Itu saya sudah (emosi),” ucap FA.

Akibat perbuatannya tersebut tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP Jo Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 181 KUHP dan atau Pasal 221 KUHP dengan ancaman pidana penjara 20 tahun atau seumur hidup.

Sebelumnya diberitakan, Polisi mengungkap motif keponakan berinisial FA (23) yang membunuh pamannya sendiri berinisial AH (32). Jasad korban ditemukan dalam sarung di sebuah perumahan kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, pada Sabtu (11/5).

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan bahwa korban melakukan aksi kejinya dilatarbelakangi sakit hati. Pelaku marah akibat perkataan korban yang menganggap dirinya tidak bekerja dengan benar.

BACA JUGA:   Keluarga di Bogor Bisnis Judi Online Untung Hingga Puluhan Miliar, Rekrut Rekan Anak Jadi Admin

“Kalau motifnya itu dia sakit hati, jadi dia (pelaku) kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu. Pelaku itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam pelaku merasa udah kerja bagus, tidur subuh dibangunin korban dan ditegur ‘lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini’ begitu beberapa kali,” kata Titus, kepada wartawan, pada Senin (13/5).

Kemudian akibat perkataan tersebut, timbul niat jahat pelaku. Pada Jumat, 10 Mei 2024 itu pelaku mengambil golok di tukang es kelapa sebelah warungnya.

“Dia (korban) pas sore itu lagi makan dihantam dari belakang sama si pelaku pakai parang. Abis dihantam empat kali dia meninggal, terus dibersihkan dimasukan ke kamar mandi, terus malam itu dibungkus pakai karung sama sarung, terus jam 21.00 WIB malam dibuang,” ungkap Titus.

Artikel Terkait

BPBD Ungkap Potensi dan Risiko Megathrust

FT News – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI...

Silaturahmi ke Rumah Nachrowi Ramli, Ridwan Kamil Disuguhi Tape Uli

FTNews - Pasangan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono disuguhi...

Tiru Anies Baswedan, Ini 4 Cara Ridwan Kamil Menarik Hati Warga Jakarta 

FTNews - Ketiga pasangan calon gubernur Jakarta hampir pasti...