Pernah Berdiri Rumah Sakit Paru Zaman Belanda di Rejang Lebong, Kini Tinggal Cerita
Cerobong asap besar yang dulu menjadi bagian dari dapur rumah sakit masih berdiri hingga kini, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu.
Namun pada akhir 1980-an, kawasan tersebut sempat dianggap angker oleh warga sekitar.
Beberapa warga mengaku kesurupan saat melintas di dekat cerobong asap, hingga akhirnya bangunan itu dirusak sebagian warga pada tahun 1987–1988 karena rasa takut.
“Saya masih kecil waktu itu. Bangunannya masih terlihat megah, tapi karena sering ada yang kesurupan, akhirnya dirusak,” kenang Lela.
Selain cerobong asap, masih ditemukan sisa bangunan lain seperti kamar pasien, kamar jenazah, tangga, dan lubang besar yang diyakini bekas septic tank.
Semua peninggalan itu menjadi bukti bahwa kawasan tersebut dulu merupakan kompleks rumah sakit besar dan modern.
Harapan Jadi Cagar Budaya dan Wisata Edukasi
Bekas pondasi Rumah Sakit Paruh zaman Belanda di Rejang Lebong. [Habibi Ifriansyah/ FTNews.co.id]
Kini, bekas Rumah Sakit Paru Beringin Tiga telah masuk daftar Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB).
Lurah Beringin Tiga, Leylan Nauly Hutagalung, ST, berharap situs bersejarah itu segera ditetapkan sebagai Cagar Budaya resmi.
“Kami ingin situs peninggalan Belanda ini dilindungi dan dikenal luas. Kalau sudah jadi Cagar Budaya, bisa dimanfaatkan sebagai wisata sejarah dan tempat edukasi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan status tersebut penting agar situs bersejarah ini tidak semakin rusak dan bisa menjadi kebanggaan daerah.
“Kami berharap penetapan Cagar Budaya ini bisa segera terealisasi,” pungkasnya.