Persemaian Mentawir, untuk Pemulihan Hutan di IKN

Nasional

Rabu, 05 Juni 2024 | 00:00 WIB
Persemaian Mentawir, untuk Pemulihan Hutan di IKN

FTNews - Pada 26 Agustus 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kepindahan ibu kota negara menuju ke Provinsi Kalimantan Timur, yaitu ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Mulai dari tahun 2022, pembangunan ibu kota tersebut berlangsung. Tentu, pembangunan ini harus merusak hutan-hutan yang sudah ada. Oleh sebab itu, pemerintah sudah mempersiapkan pemulihan hutan di IKN melalui Persemaian Mentawir.

rb-1

Berdasarkan catatan dari Forest Watch Indonesia (FWI), sepanjang 2022 hingga Juni 2023, wilayah IKN harus kehilangan 1.663 hektare (ha) hutannya. Luas tersebut melebihi dari luas daratan dari Pulau Karimun Jawa.

Hal ini tentu mendapatkan respon negatif dari berbagai lembaga pecinta lingkungan. Karena, deforestasi ini menyebabkan hilangnya habitat flora dan fauna, keanekaragaman hutan, erosi tanah, hingga pencemaran.

Baca Juga: Panglima TNI: Kopda M Diduga Terlibat Penembakan Istrinya di Semarang

rb-3

Banyak juga manfaat lain yang harus hilang melalui hilangnya wilayah hutan. Seperti konservasi air dan tanah, pengatur iklim mikro, sumber pangan, serta obat-obatan herbal bagi masyarakat. 

Selain itu, pembangunan IKN yang harus membabat hutan secara luas ini terlihat berkontradiksi dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisinya. Pasalnya, Indonesia juga ikut menandatangani Paris Agreement di mana negara-negara harus mengurangi emisinya demi menyelamatkan Bumi dari pemanasan global.

Namun, Presiden Jokowi sudah memiliki rencana untuk mengembalikan hutan-hutan yang telah hilang tersebut. Dengan cara, membangun Persemaian Mentawir untuk wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya.

Baca Juga: Viral! Sejumlah Penumpang Mencuri Bantal Kursi Kereta Cepat Whoosh

Persemaian Mentawir

Pesemaian Mentawir. Foto: PPID KLHK

Dalam pemulihan hutan akibat dari pembangunan IKN, Presiden Jokowi sudah mempersiapkan Persemaian Mentawir dalam sakunya sejak lama. “Dalam rangka rehabilitasi hutan itu bisa kita kerjakan kalau kita memiliki persemaian besar,” ujarnya dalam peresmian Persemaian Mentawir, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).

Ia mengatakan bahwa persemaian ini memiliki kapasitas hingga 15 juta bibit tanaman per tahunnya. Yang mana, dalam kurun waktu 1,5 tahun, akan selesai. 

Tidak hanya merehabilitasi hutan di IKN, tetapi juga untuk mereklamasi bekas-bekas pertambangan. “Pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan, semuanya ada di Persemaian Mentawir ini,” ujar sang RI 1.

Ia mengatakan bahwa terdapat pohon meranti, kapur, tengkawang, ulin, dan bangkirai untuk melakukan rehabilitasi. Juga, terdapat bibit jambu-jambuan yang mereka tanam di beberapa titik untuk makanan satwa. Sehingga, satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau menghilang dapat kembali lagi.

Tidak hanya untuk rehabilitasi hutan saja, namun persemaian ini akan menjadi pusat plasma nutfah. Terdapat biobank dan seed bank untuk menyimpan bibit-bibit tanaman, serta sperma satwa-satwa yang nantinya dapat dipakai untuk bayi tabung.

Tag Nasional Headline IKN Lingkungan Pemulihan Hutan Persemaian Metawir

Terkini