Polemik Pemecatan dr Terawan, Pemerintah Berencana Ambil Alih Kewenangan Praktik IDI
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Pemerintah akan mengambil alih kewenangan pemberian izin praktik dokter dari sebelumnya merupakan kewenangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Hal ini diungkapkan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly.
Hal itu dikemukakan oleh Yasonna menanggapi hasil Muktamar ke-XXXI Ikatan Dokter Indonesia di Banda Aceh beberapa waktu lalu. Dimana salah satu hasil Muktamar tersebut merekomendasikan pemecatan permanen dan pencabutan izin praktik mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto.
Terawan Agus Putranto dipecat karena metoda pengobatan pasien stroke menggunakan sistem cuci otak atau dikenal Digital Subtraction Angiogram (DSA) sejak tahun 2018.
Baca Juga: Cegah PMK Meluas, Pemerintah Percepat Vaksinasi Hewan Ternak
“Kita segera menyusun undang-undang dan atau penyempurnaan sebuah produk undang-undang yang menggariskan izin praktik seorang dokter ditangani Pemerintah Republik Indonesia,†kata Yasona dalam keterangan resmi, Rabu (30/3).
Menurut Menkumham posisi IDI harus dievaluasi. Lebih jauh ia mengatakan, pemerintah harus segera membuat undang-undang yang menegaskan izin praktik dokter adalah ranah pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan.
Yasona Laoly menyesalkan putusan IDI memberhentikan permanen mantan Menteri Kesehatan itu yang merupakan spesialis radiologi.
Baca Juga: Puluhan UMKM dan Festival Musik Siap Ramaikan Ajang Street Race di Kemayoran
“Saya sangat menyesalkan putusan IDI, apalagi sampai memvonis tidak diizinkan melakukan praktik untuk melayani pasien,†kata Yasona Laoly.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga bercerita pengalaman ketika menerima vaksin Nusantara dari Putranto. Bahkan, Yasona mengaku tidak meragukan kredibilitas dan keahlian sang dokter itu. Sejak lama Yasona Laoly mengaku sangat berminat mendapatkan Vaksin Immunoteraphy Nusantara.
Keampuhan Vaksin Nusantara
Yasona Laoly melanjutkan sejumlah tokoh nasional dan Pejabat Tinggi Negara, jadi tim relawan Vaksin Nusantara. Sampai sekarang tidak ada keluhan.
“Saya tahu banyak pejabat tinggi negara yang sudah menerima suntikan vaksin Nusantara dari dr Terawan. Pejabat tersebut juga menyakini keampuhannya,†ujar Yasona Laoly.
Yasona Laoly menceritakan pengalaman dua sahabatnya mengikuti metode (DSA) yang dilakukan Terawan. Setelah mengikuti DSA dari dokter itu, dua orang sahabatnya merekomendasikan agar Yasona Laoly mengikuti metode DSA.
"Pengalaman dari dua sahabatnya serta pasien lain merupakan pengalaman empirik dan fakta," pungkasnya.