Polisi Dalami Kasus Barista Wanita Dianiaya OTK di Setiabudi

FTNews - Sebuah cuitan viral di media sosial memperlihatkan seorang wanita bernama Rahma Septia Talita (18) diduga menjadi korban penganiayaan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Coffee Shop wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan.

Adapun peristiwa ini akun @dirty_fadhil unggah di X pada Senin (18/3). Tertulis keterangan ‘TRIGGER WARNING (Kekerasan//penganiayaan)’.

Sementara itu tertulis bahwa penganiayaan terhadap barista tersebut terjadi pada hari Sabtu, 16 Maret 2024 sekitar pukul 14.40 WIB.

“Kejadian tersebut dilakukan oleh seseorang laki-laki yang tidak kami kenal, dan langsung melakukan penganiayaan kepada barista kami tanpa diketahui motif sebenarnya,” tulis keterangan dalam akun.

Baca Juga: 9 Polisi Peras dan Paksa Pengguna Narkoba Ajukan Pinjol, Netizen: Bagaimana Mau Mengatasi Penjahat?

Akibat kejadian penganiayaan tersebut, korban mengalami luka-luka memar pada bagian wajah dan leher. Selain itu korban juga mengalami luka pada bagian lengan tangan.

Terlihat pada rekaman CCTV yang diunggah dalam akun, terduga pelaku menggunakan masker, jaket, dan celana panjang, serta membawa helm di tangan kirinya.

“Pelaku penganiayaan terhadap barista kami, berikut adalah foto pelaku dari CCTV kami. Barangkali ada yang mengenal pelaku dengan ciri-ciri di atas, boleh langsung DM,” jelas keterangan dalam akun.

Baca Juga: Bangun Kawasan Aglomerasi, Jakarta Tak Sekadar Butuh Infrastruktur Fisik

Kemudian akibat peristiwa tersebut saat ini pihak coffee shop telah melapor ke pihak berwajib dan melakukan visum.

Penyelidikan

Menanggapi hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syams membenarkan adanya peristiwa dugaan penganiayaan terhadap barista di Setiabudi.

“Benar, benar. Tanggal 17 Maret 2024 telah diterima laporan di SPKT Polda Metro Jaya, yang melaporkan saudari RST ya. Terlapornya dalam penyelidikan,” kata Ade Ary, di Mapolda Metro Jaya, pada Rabu (20/3).

Sementara itu Ade Ary menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan termasuk memeriksa CCTV di lokasi.

“Peristiwa yang dilaporkan adalah penganiayaan berat. Saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh penyelidik. (Pengamanan CCTV) Ya itu upaya-upaya teknis saya gak bisa jelaskan juga. Yang jelas sedang dilakukan pendalaman dalam rangka penyelidikan,” papar Ade Ary.