Polisi Koordinasi dengan KKI-IDI Usut Dugaan Malpraktik RS di Bekasi

Forumterkininews.id, Jakarta – Polisi masih menyelidiki laporan dugaan kasus malpraktik terhadap seorang anak berinisial BAD (7). Ia ini didiagnosa mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada, Bekasi.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dua lembaga profesi kedokteran untuk membuat terang kasus.

“Tim penyelidik akan berkomunikasi, berkoordinasi awal dengan dua lembaga profesi kedokteran baik itu KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) maupun IDI (Ikatan Dokter Indonesia),” ucap Ade Safri, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/10).

Selain itu Ade Safri mengatakan pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bekasi terkait dengan upaya penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana yang terjadi.

“Kami telah mengagendakan serangkaian kegiatan upaya penyelidikan untuk tindak lanjut penanganan dari laporan polisi yang kami terima,” tukas Ade Safri.

Keluarga Tuntut Rumah Sakit

Dalam pemberitaan sebelumnya, keluarga BAD (7) melaporkan direktur serta sejumlah dokter RS Kartika Husada ke Polda Metro Jaya terkait diagnosa terhadap anaknya yang disebut mengalami mati batang otak pascaoperasi amandel.

Laporan teregister dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 29 September 2023 terkait dugaan tindak pidana kejahatan perlindungan konsumen.

Pengacara Keluarga BAD, Cahaya Christmanto Anak Ampun mengatakan, pihaknya melaporkan kejadian ini karena dugaan malpraktik yang membuat fatal kondisi pasien. 

“Orang tua dari korban (BAD) menduga ada tindak pidana malpraktik, baik itu kelalaian. Jadi kami sudah membuat laporan kepolisian,” kata Cahaya, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/10).

Ada 8 pihak terlapor dalam laporan tersebut. Mulai dari dokter hingga direktur rumah sakit.

“Kami ada melaporkan sekitar 8 orang terlapor. Itu sudah meliputi dokter yang terkait yang melakukan tindakan mulai dari dokter anastesi, dokter THT, spesialis anak sampai dengan direktur RS tersebut,” ungkap Cahaya.

BACA JUGA:   Waduh, Rumah Dino Patti Djalal Diduga Jadi Tempat Penipuan Online

Laporan ini keluarga korban layangkan pascakorban berinisial BAD bersama kakaknya J (10) menjalani operasi amandel di rumah sakit tersebut pada Selasa 19 September 2023 lalu.

Namun BAD terkulai lemah pascaoperasi selama 13 hari hingga akhirnya meninggal dunia. Keluarga terkejut ketika rumah sakit memvonis BAD mati batang otak.

Keluarga pun heran mengapa operasi amandel bisa berujung pada diagnosis itu. Pihak keluarga menduga ada malpraktik pihak rumah sakit sehingga melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Artikel Terkait