FTNews – Polisi mengungkap fakta baru dibalik penemuan pemilik akun Facebook Icha Shakila. Diketahui sebelumnya akun tersebut menyuruh ibu kandung berinisial AK (26) dan R (22) mencabuli anaknya dan videonya disebar di media sosial.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Hendri Umar mengungkapkan alasan IS menutup akunnya yakni lantaran sudah diketahui oleh orang lain yakni M. “ini akhirnya karena merasa akunnya ini sudah diketahui oleh orang lain ini, akhirnya akun IS ini dia tidak mengaktifkan lagi akun facebook tersebut,†katanya, di Polda Metro Jaya, pada Senin (10/6).
Sementara itu IS menutup akunnya setelah diduga menjadi korban sosok M yang menyuruh membuat foto setengah badan dengan membawa KTP nya. Setelahnya IS disiruh untuk membuat video telanjang nya dengan setengah badan dan membuat video pornografi ataupun hubungan badan dengan lak-laki.
“Karena melihat sudah tidak ada aktivitasnya dari akun IS inilah. Kemungkinan besar akun M ini setelahnya menggunakan akun IS ini untuk menawari kepada orang-orang yang dianggap itu berpotensi atau mau untuk membuat foto ataupun video yang itu bisa dikatakan melanggar norma-norma kesusilaan ataupun kesopanan dinegara kita,†tukas Hendri.
Untuk diketahui, Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Metro Jaya, AKBP Hendri Umar mengatakan saat ini pihaknya tengah memburu sosok peretas akun Icha Shakila.
“Dan kemudian yang paling utama yang sedang kita upayakan adalah pengejaran terhadap siapa yang menggunakan akun IS palsu ini, itu yang sedang kita lakukan proses,†kata Hendri, di Polda Metro Jaya, pada Senin (10/6).
Lebih lanjut Hendri menuturkan bahwa akun Facebook IS ini sudah dihack atau diretas oleh orang lain berinisial M yang menggunakan foto yang sama dengan IS. Sementara itu diketahui bahwa M beridentitas perempuan. Namun belum dijelaskan secara detail terkait sosok M.
“Kemungkinan yang mengoperasikan itu bisa cewek atau cowok. Kita masih mendalami, tapi akun M ini profilnya cewek,†jelas Hendri.
Adapun dalam aksinya ini sosok M menggunakan akun IS dan memaksa si tersangka R maupun AK yang untuk membuat video pornografi. Selain itu ternyata sosok M ini juga pernah menawari akun IS membuat video pornografi ataupun hubungan badan dengan laki-laki.
“Korban yang baru kita temukan baru dua ini yang pertama si tersangka R yang kedua (AK) yang ditangani Krimum. Tapi saat ini anggota masih terus bekerja kita sedang melakukan pendalaman apakah ada korban-korban lainnya,†papar Hendri.
