Prabowo Ingin Penanaman Sawit di Papua, Begini Dampak Lingkungannya
Penanaman kelapa sawit sering menimbulkan dampak lingkungan negatif, seperti deforestasi, hilangnya biodiversitas, dan pelepasan emisi karbon.
Di Papua, ekspansi sawit mengancam hutan primer yang kaya akan spesies endemik, meningkatkan risiko banjir, erosi tanah, serta kontaminasi sumber air akibat pupuk kimia dan sedimen.
Dampak Utama
- Deforestasi dan Kehilangan Hutan:
Pembukaan lahan sawit menyebabkan hilangnya jutaan hektare hutan di Papua, menyumbang emisi CO2 signifikan dan memperburuk perubahan iklim.
- Gangguan Ekosistem Air: Limpasan air naik hingga 21%, sedimen 16,9%, serta peningkatan nitrogen dan fosfor di sungai hingga 144%, merusak kualitas air bagi masyarakat adat.
- Kerusakan Lahan Gambut: Pengeringan gambut melepaskan karbon tersimpan, berkontribusi 1% emisi global gas rumah kaca dari Indonesia dan Malaysia.
Risiko Khusus Papua
Ekspansi sawit di wilayah seperti Sorong dan DAS Kais mengancam habitat burung cendrawasih serta ekosistem adat, dengan biaya kerusakan lingkungan mencapai Rp96,63 triliun enam kali lipat keuntungannya. Kritikus menekankan perlunya pengelolaan berkelanjutan untuk mitigasi.