Prof Quraish Shihab Bagikan Tips untuk Ikhlas ketika Kehilangan Seseorang
Nasional

Islam mengajarkan bahwa semua yang bernyawa pastik akan mati. Jadi semua orang pasti meninggal atau ditinggalkan oleh orang-orang tercinta di sekelilingnya.
Islam juga mengajarkan bagaimana untuk iklas ketika kamu ditinggalkan seseorang yang dicintai.
Lalu bagaimana untuk menghiklhlaskan kehilangan bagi seorang muslim yang ditinggalkan?
Baca Juga: Hukuman yang Adil untuk Koruptor, Prof Quraish Shihab: Potong Saja Tangannya
Ulama Profesor Muhammad Quraish Shihab mengatakan, tidak ada makhluk hidup yang tidak akan mati.
"Pertama kita harus sadar bahwa risiko hidup adalah kematian," kata M Quraish Shihab dikutip YouTube Najwa Shihab.
Jikapun ada seseorang yang hidup sampai ratusan tahun, maka yang paling wajar itu terjadi kepada para nabi.
Baca Juga: Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik dalam Islam, Adakah di Indonesia Sekarang Ini?
"Tapi nabi-nabi juga wafat, karena kematian adalah konsekuensi kehidupan," kata Prof Quraish.
Kita tidak dilarang untuk bersedih ketika ditingalkan. Tapi, kita harus berupaya mengendalikan kesedihan kita.
Upaya-upaya tersebut yaitu: Pertama, yakinlah bahwa kita akan bertemu lagi dengan dia di alam sana. Kedua, yakinlah juga bahwa yang meninggal itu pergi menemui Tuhan dan Tuhan itu Mahabaik.
Ketiga, bahwa apa atau siapa yang kita cinta itu bukan milik kita. Semua itu milik Tuhan.
Itu sebabnya Islam mengajarkan untuk mengucapkan kalimat:
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un
Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali.
"Kalau memang siapa pun milik Tuhan, maka ketika Tuhan memintanya untuk kembali hendaklah kita menyerahkannya dengan legowo," kata M Quraish.
Dengan meyakinkan tiga hal itu, sehingga sedikit demi sedikit akan berkurang kesedihan sambil mempersiapkan diri untuk bertemu dengan mereka di suatu tempat yang lebih baik dari kehidupan dunia ini.