Profil Akmil Magelang, Tempat Bersejarah yang Dikunjungi Prabowo dan Emmanuel Marcon

Politik

Kamis, 29 Mei 2025 | 15:50 WIB
Profil Akmil Magelang, Tempat Bersejarah yang Dikunjungi Prabowo dan Emmanuel Marcon
Taruna Akmil Magelang. (Wikipedia/AWG97)

Presiden Prabowo Subianto mengajak Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kunjungan kenegaraan pemimpin tersebut ke Akademi Militer (Akmil) Magelang di Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025) siang.

rb-1

Presiden Prabowo mendampingi Presiden Macron mengujungi Akmil Magelang guna meninjau laboratorium bahasa. Selain itu melihat pendidikan dan latihan militer di sana, sebelum dilanjutkan kemudian mengunjungi Candi Borobudur.

Presiden Prabowo Subianto juga menerima penganugerahan tanda jasa dari Pemerintah Republik Prancis di Akmil Magelang, berupa penghargaan kehormatan tertinggi Grand Cross of the Legion of Honour.

Baca Juga: Trump Tuduh Xi Jinping Berkonspirasi Lawan AS Bersama Putin dan Kim Jong Un, Tak Singgung Prabowo?

rb-3

Rangkaian kegiatan di Magelang ini menjadi penutup kunjungan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron selama di Indonesia sejak 27-29 Mei 2025. Indonesia menjadi salah satu negara lawatan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron di kawasan Indo-Pasifik, setelah Vietnam. Setelahnya, Macron melanjutkan lawatan ke Singapura.

Lokasi Akmil Magelang

Presiden Prabowo dengan Presiden Prancis di Akmil Magelang. (YouTube Sekretariat Presiden)Presiden Prabowo dengan Presiden Prancis di Akmil Magelang. (YouTube Sekretariat Presiden)Akademi Militer (disingkat Akmil) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat yang berada di Kota Magelang, Jawa Tengah. Akmil berada di dalam struktur TNI AD yang berperan mencetak taruna/taruni Akmil menjadi perwira TNI AD.

Baca Juga: Hanya Ole Romeny 'Si Anak Medan', Orang Indonesia yang Berani Tepuk Pundak Presiden

Akmil dikelilingi oleh Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Sundoro, dan Gunung Tidar. Akmil menempati tanah seluas 654,4493 ha yang terdiri dari Kompleks Panca Arga, Ksatrian Akmil, Mess Sundoro, Mess Sumbing, Mess Merapi, Mess Dieng, Mess Kranggan, dan Kolam Renang Soekotjo.

Daerah-daerah latihannya berada di Gending, Pendem, Plempungan, Kaloran, Kopeng, dan Gringsing (Kabupaten Batang).

Presiden Prabowo merupakan lulusan Akmil Tangerang. Selain Prabowo, Presiden SBY dan putranya AHY juga merupakan lulusan Akmil Magelang.

Sejarah Akmil

Presiden Prabowo dan Presiden Prancis di Akmil Magelang. (YouTube Sekretariat Presiden)Presiden Prabowo dan Presiden Prancis di Akmil Magelang. (YouTube Sekretariat Presiden)

Akmil Magelang bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945 atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan dan karena alasan teknis MA ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Belanda.

Pada kurun waktu yang sama di berbagai tempat lain (Malang, Mojoagung, Jombang, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD/ABRI pada waktu itu.

Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGI AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat) dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung.

Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer yang pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952.

Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 November 1957 pukul 11.00 WIB Presiden RI Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4.

Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional Magelang di integrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang. Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU, dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).

Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri Bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Akabri Bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV.

Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat. Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).

Pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI, membuat AKABRI mengalami perubahan nama menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, dan AAU.

Berdasarkan Perpang Nomor: Perpang/28/V/2008 tanggal 12 Mei 2008, Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI dilakukan dalam pola 12 bulan, langsung di bawah Mako Akademi TNI. Setelahnya AKMIL menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III, dan IV.

Saat ini, Akmil dipimpin oleh seorang Gubernur yang berpangkat Mayor Jenderal. Saat ini jabatan yang diduduki oleh Mayjen TNI Arnold Aristoteles Paplapna Ritiauw.

Tag akmil magelang presiden prabowo presiden emmanuel marcon

Terkini